Kumpulan Materi Sejarah, Wisata dan Artikel Menarik Lainnya

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia Lengkap dan Penjelasannya

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia Lengkap Beserta Penjelasannya – Sebelum terpengaruh budaya India, masyarakat Indonesia sudah memiliki kebudayaan yang tinggi. Walau demikian masyarakat Indonesia belum mengenal pemerintahan kerajaan. Waktu itu satu kelompok masyarakat dipimpin oleh seorang yang disebut kepala suku. Dengan masuknya budaya India ke Indonesia, kedudukan kepala suku diganti oleh seorang Raja, dan wilayahnya menjadi kekuasaan kerajaan.
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Gambar Candi Prambanan : Daftar Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia

Dengan demikian muncullah kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Buddha. Dalam perkembangannya ada kerajaan-kerajaan yang telah mampu memperlihatkan kekhasan Budaya tradisional yang bernilai tinggi antara lain Sriwijaya, Mataram, dan Majapahit.

Selain ketiga kerajaan tersebut, terdapat beberapa kerajaan Hindu Budha di Indonesia lainnya. Informasi lebih lanjut, berikut ini daftarnya secara lengkap beserta penjelasannya. Simak selengkapnya!

Kerajaan Kutai

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia Lengkap
Gambar Yupa : Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Timbul dan berkembangnya kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia menunjukkan pengaruh nyata dari India di bidang pemerintahan. Keragaman kerajaan-kerajaan di Indonesia adalah cermin perkembangan kepribadian bangsa Indonesia dalam menata dan memimpin suatu pemerintahan.

Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan peninggalan yang berhasil ditemukan, yaitu berupa yupa atau bisa diartikan sebagai tugu batu.

1. Letak Kerajaan Kutai

Letak kerajaan Kutai berada di daerah Muarakaman, tepi Sungai Mahakam, Kalimantan timur. Zaman dahulu, pada umumnya letak kerajaan di tepi sungai atau dekat pantai supaya mudah berhubungan dengan dunia luar, sebab jalan darat masih sukar.

Selain itu dekat sungai atau pantai berarti dekat dengan sumber kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan bukti sejarah yang berhasil ditemukan, Kerajaan Kutai merupakan kerajaan tertua di Nusantara. Hal ini didasarkan pada peninggalan yang berupa Yupa yang tidak berangka tahun, tetapi ditinjau dari bentuk tulisannya yang dipakai diperkirakan berasal dari abad ke-5 M.

2. Sumber Sejarah Kerajaan Kutai

Sumber sejarah kerajaan Kutai atau bukti utama yang menjadi sumber informasi kerajaan ini adalah berupa prasasti yang berbentuk Yupa. Yupa adalah tugu batu tertulis yang biasanya digunakan sebagai tempat mengikat hewan kurban, yang akan dipersembahkan kepada dewa. Prasasti yang ditemukan berjumlah tujuh buah dan ditulis dengan huruf Pallawa, Bahasa Sanskerta.

3. Pemerintahan Kerajaan Kutai

Beberapa raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai, antara lain:

1). Kudungga

Ia adalah pendiri kerajaan. Kalau dilihat dari namanya, raja ini masih mempergunakan nama asli Indonesia. Diduga Kudungga adalah kepala adat setempat yang kemudian mewariskan kedudukannya kepada anaknya Aswawarman yang sudah terpengaruh budaya Hindu. 

2). Aswawarman

Aswawarman disebut sebagai Wamsa Karta, yaitu pendiri dinasti kerajaan. Pada masa pemerintahannya, raja ini pernah melakukan upacara “Aswa Medha”, yaitu upacara pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas-batas kekuasaan Kerajaan Kutai, Raja Aswawarman dikatakan seperti Dewa Ansuman (Dewa Matahari).

3). Mulawarman

Raja Mulawarman merupakan raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Ia pemeluk agama Hindu Syiwa yang taat, tempat sucinya dinamakan “Wapra Kaswara”. Mulawarman dikenal sebagai raja yang sangat dekat dengan kaum Brahmana dan rakyat. Ia pernah mengadakan korban emas dan 20.000 ekor lembu untuk Brahmana.

Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Hindu Budha di Indonesia dan Penjelasannya
Prasasti Kebon Kopi : Kerajaan Hindu Budha di Indonesia dan Penjelasannya
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia selanjutnya yaitu kerajaan Tarumanegara. Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang berhasil ditemukan, kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke 5 masehi.

1. Letak Kerajaan Tarumanegara

Letak kerajaan Tarumanegara berada tidak jauh dari pantau utara wilayah Jawa Barat. Berdasarkan prasasti yang ditemukan, letak pusat kerajaan kira-kira antara Sungai Citarum dan Sungai Cisadane, kemudian berdasarkan Prasasti Tugu, Purbacaraka memperkirakan pusatnya ada di daerah Bekasi. Kerajaan Tarumanegara muncul sesudah Kerajaan Kutai, yaitu pada abad ke-5 M.

2. Sumber Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Sumber sejarah kerajaan Tarumanegara dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber dari peninggalan berupa prasasti dan sumber berita asing dari China.

1). Sumber Prasasti Tarumanegara
Yang istimewa dari prasasti-prasasti Tarumanegara adanya gambar-gambar telapak kaki. Pada Prasasti Ciaruteun dan Prasasti Jambu, gambar Telapak Kaki Purnawarman, Raja Tarumanegara.

Sedangkan pada prasasti Kebon Kopi terdapat gambar telapak kaki gajah Airwata, gajah penguasa Tarumanegara. Adanya lukisan-lukisan telapak kaki tersebut, menunjukkan bahwa Purnawarman adalah seorang raja yang beragama Hindu pemuja dewa Wisnu.

Prasasti terpenting di Kerajaan Tarumanegara adalah Prasasti Tugu isinya tentang penggalian Sungai Gomati dan Sungai Candrabaga. Seputar : Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

2). Sumber Berita Cina Kerajaan Tarumanegara
  • Fa Hien, seorang musafir dari Cina. Dalam sebuah catatan, ia pernah melakukan perjalanan ke India dan sempat singgah di Ye-po-ti karena perahu yang ditumpangi kedua dinasti di landa topan, yang dimaksud Yepo-ti adalah Taruma.
  • Dinasti Tang dan Dinasti Sung. Kedua dinasti tersebut menyebut kerajaan Taruma dengan Nama To-lomo
  • I-Tsin, seorang musafir dari Cina. Ia menyebut kerajaan Tarumannefara dengan nama Mo-ho-sin

3. Pemerintahan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mulai berkembang pada abad ke-5 Masehi. Raja terkenal kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman. Ia dikenal sebagai raja yang gagah berani, tegas, jujur, adil, arif, dan bijaksana. Agama yang dianut adalah Hindu aliran Wisnu. Kerajaan Tarumannegara runtuh pada akhir abad ke-7, kemungkinan akibat serangan Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan Mataram Kuno

Kerajaan Hindu Budha di Nusantara
Prasasti Canggal : Peninggalan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia ketiga yaitu Mataram Kuno. Kerajaan Mataram Kuno berkembang di wilayah pedalaman Jawa Tengah pada sekitar abad ke-8. Lokasi pusat kerajaan atau ibukota kerajaan diperkirakan berada di Medang I Bhumi Matara atau disekitar Prambanan, Klaten. Sebagai Raja Penangkaran, kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua kerajaan:
  • Kerajaan yang bercorak Hindu diperintah oleh Dinasti Sanjaya.
  • Kerajaan yang bercorak Buddha diperintah oleh Dinasti Syailendra.

1. Dinasti Sanjaya Kerajaan Mataram Kuno

1). Letak Kerajaan

Letak Kerajaan Mataram Kuno dan Dinasti Sanjaya berlokasi di Jawa Tengah bagian utara, pusat kerajaan di Medang dan terletak di Poh pitu. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7.

2). Sumber Sejarah Dinasti Sanjaya

Bukti-bukti adanya Dinasti Sanjaya, diketahui melalui:
  • Prasasti Canggal (732). Isinya berkaitan dengan asal usul raja Sanjaya dan pembangunan lingga yang letaknya berada di Bukit Stirengga.
  • Prasasti Kedu (907). Prasasti ini disebut juga Prasasti Balitung atau Prasasti Mantyasih. Isinya tentang silsilah raja-raja keturunan Dinasti Sanjaya.
3). Pemerintahan Dinasti Sanjaya

Raja yang pertama kali memimpin Mataram Kuno setelah Raja Sanna meninggal, Kerajaan Mataram Kuno terancam hancur. Sebagai penggantinya adalah Raja Sanjaya. Di bawah pemerintahannya Kerajaan Mataram Kuno menjadi kerajaan yang besar.

Raja Sanjaya berhasil membangun Dinasti Sanjaya. Sepeninggal Raja Sanjaya, raja-raja yang berkuasa adalah Rakai Panangkaran, Rakai Pikatan, dan Dyah Balitung yang menghasilkan prasasti Mantyasih. Prasasti ini berisi silsilah raja-raja dari Dinasti Sanjaya.

2. Dinasti Syailendra Kerajaan Mataram Kuno

1). Letak Kerajaan

Dinasti Syailendra muncul pada pertengahan abad ke-8 di Jawa Tengah bagian selatan, yaitu antara daerah Bagelan dan Yogyakarta.

2). Sumber Sejarah Dinasti Syailendra

Sumber sejarah Kerajaan Mataram Kuno masa Dinasti Syailendra umumnya berupa prasasti, di antaranya, yaitu sebagai berikut.
  1. Prasasti Kalasan (778), isinya Raja Panangkaran telah memberikan hadiah tanah dan memerintahkan membangun sebuah candi untuk Dewi Tara dan sebuah biara untuk pendeta agama Buddha.
  2. Prasasti Kelurak (782), isinya tentang pembuatan arca Manjusri yang terletak sebelah utara Prambanan.
  3. Prasasti Ratu Boko (856), isinya keberhasilan Raja Pikatan dan Pramowardani mengalahkan Balaputradewa.
  4. Prasasti Nalandra (860), isinya tentang asal usul Raja Balaputradewa.
  5. Prasasti Hamaparan (750), isinya peringatan tentang pemberian tanah di Desa Hamaparan oleh Raja Bhanu demi kebaktian terhadap Dewa Syiwa.
  6. Prasasti Abhaya Giwiwihara dan Kayumungan, isinya menyebutkan tentang wangsa (dinasti) Syailendra.
  7. Prasasti Sojomerto, isinya menyebutkan nama Danupunta Salendra yang merupakan pangkat dari Dinasti Syailendra.
3). Pemerintahan Dinasti Syailendra

Pada waktu Dinasti Sanjaya dipimpin oleh Rakai Panangkaran, Mataram Lama berada di bawah pengaruh Dinasti Syailendra. Puncak kejayaan Dinasti Syailendra terjadi pada masa pemerintahan Samarattungga.

Kerajaan Medang Kamolan

Kerajaan Medang
Prasasti Pucangan Peninggalan Kerajaan Medang : Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia keempat yaitu kerajaan Medang Kamolan yang diperkirakan berdiri di Jawa Timur.

1. Letak Kerajaan Medang Kamolan

Kerajaan Medang Kamolan terletak di Jawa Timur, yaitu sekitar Sungai Brantas, ibu kotanya bernama Watan Mas, kerajaan ini didirikan oleh Empu Sendok yang juga sekaligus pendiri Dinasti Isyana.

2. Sumber Sejarah Kerajaan Medang Kamolan

Sumber sejarah Kerajaan Medang Kamolan berasal dari:

1). Prasasti Kerajaan Medang

Peninggalan berupa prasasti antara lain sebagai berikut.
  1. Prasasti Pucangan, menceritakan tentang kerajaan yang dibangun oleh Empu Sindok masih bernama Mataram dengan ibu kota Tamwang (Tambelang).
  2. Prasasti Anjuk Landang dan Paradah, isinya tentang kerajaan yang dibangun Empu Sindok masih bernama Mataram yang beribu kota Tamwang (Tambelang).
  3. Prasasti Limus, isinya asal usul Empu Sindok yang masih keturunan Rakai Daksa.
  4. Prasasti Silet, isinya tentang pengakuan Airlangga sebagai pewaris tahta kerajaan.
  5. Prasasti Turunyang, isinya tentang anugerah dari Airlangga untuk desa Turunhyang karena berjasa dalam peperangan.
  6. Prasasti Wuharata, isinya pembagian kerajaan yang dilakukan oleh Airlangga.
  7. Prasasti Gandhakuti, isinya Airlangga menyerahkan kekuasaan kepada putranya yang bernama Samarawijaya.
2). Sumber Berita Asing Kerajaan Medang

Berita dari India, menyebutkan tentang persahabatan antara Kerajaan Sriwijaya dengan Kerajaan Chok. Tujuan persahabatan ini adalah untuk membendung kemajuan Kerajaan Medang Kamolan pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa.
Berita Cina Dinasti Sung, menyebutkan kemajuan Kerajaan Medang Kamolan di bidang pelayaran dan perdagangan.

3. Pemerintahan Kerajaan Medang

Pendiri Kerajaan Medang Kamolan adalah Mpu Sindok sekaligus sebagai raja pertama dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikrama Dharmatunggadewa. Sepeninggal Mpu Sindok Kerajaan Medang diperintah oleh Dharmawangsa Teguh. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Medang di Serang Sriwijaya. Kerajaan Medang mencapai kejayaannya di bawah kekuasaan Airlangga yang memindahkan kerajaan ke Kahuripan.

Untuk menghindari perang saudara, maka Airlangga membagi kerajaannya menjadi dua, yaitu Panjalu dengan ibu kota Daha dan Jenggala yang ber ibukota di Kahuripan.

Kerajaan Sriwijaya

Prasasti Peninggalan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Prasasti Kedukan Bukit : Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia selanjutnya adalah kerajaan Sriwijaya yang diperkirakan berdiri di pulau Sumatera dan menjadi kerajaan maritim terbesar pada masanya.

1. Letak Kerajaan Sriwijaya

Letak pusat kerajaan Sriwijaya diperkirakan pertama kali berada di wilayah Muara Takus, namun kemudian pada perkembangan selanjutnya dipindahkan ke Jambi dan berakhir di daerah Palembang, Sumatera Selatan (sekarang).

Karena Sriwijaya mempunyai wilayah yang sangat luas, hampir meliputi wilayah Indonesia sekarang, maka disebut sebagai Negara Nasional Pertama.

2. Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya diperoleh dari berita asing berasal dari China dan Arab. Selain itu, bukti sejarah mengenai keberadaan ini juga diperoleh dari peninggalan-peninggalan berupa prasasti.

1). Sumber Berita Asing

Berbagai sumber yang berasal dari berita asing mengenai kerajaan Sriwijaya antara lain:
  • Berita Arab: menurut berita ini Kerajaan Sriwijaya disebut juga: Zabang, Sabay atau Sribusa.
  • Berita Cina: berita ini ditulis oleh I-Tsing yang sempat singgah dari perjalanan Kanton ke India.
2). Prasasti Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya banyak meninggalkan jejak sejarah berupa prasasti, adapun prasasti-prasasti tersebut antara lain:

3. Raja-Raja Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan ini didirikan oleh keturunan Dinasti Syailendra. Raja yang pertama kali memimpin adalah Dapunta Hyang Sri Jayanaga. Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa Raja Balaputradewa. Selengkapnya: Raja Terkenal Kerajaan Sriwijaya

4. Peranan Kerajaan Sriwijaya

1). Sriwijaya Sebagai Kerajaan Mataram

Kerajaan Sriwijaya yang muncul awal abad ke-7 adalah kerajaan maritim yang pertama di Indonesia yang wilayah kekuasaannya amat luas hingga ke Semenanjung Malaka. Kerajaan maritim merupakan sebuah kerajaan yang kegiatan ekonominya mengandalkan perdagangan dan hasil laut. Kerajaan Sriwijaya menjadi besar karena menguasai jalur perdagangan di sekitar Selat Malaka.

Strategi Sriwijaya untuk memperkuat posisi kedudukannya di Selat Malaka, yaitu memperkuat armada angkatan lautnya. Dengan armada angkatan laut yang kuat, Sriwijaya mampu mengawasi perairan di Nusantara. Hal ini sekaligus merupakan jaminan keamanan bagi para pedagang yang ingin berdagang dan berlayar di wilayah perairan Sriwijaya.

2). Sriwijaya Sebagai Pusat Agama Buddha

Kerajaan Sriwijaya pernah menjadi pusat agama Buddha yang terkenal di Asia Tenggara. Guru agama Buddha Sriwijaya yang terkenal antara lain: Sakyakirti, Dharmakirti, dan Dharmapala. Di Sriwijaya terdapat sebuah perguruan tinggi agama Buddha.

Banyak pendeta Buddha dari manca yang belajar agama di perguruan tersebut, di antaranya I-Tsing dari Cina dan Atisa dari Tibet. Sebagai pusat agama Buddha, kerajaan Sriwijaya tidak banyak meninggalkan bangunan suci, hal ini mungkin karena Sriwijaya sebagai kerajaan maritim.

5. Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya mundur sekitar abad XII, faktor penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya antara lain:
  • Akibat serangan dari raja Dharmawangsa pada tahun 900. Serangan tersebut gagal, namun berdampak buruk bagi Sriwijaya sehingga menjadi semakin melemah kekuatannya.
  • Serangan kerajaan Cholamandala yang berasal dari India.
  • Adanya aksi Raja Kertanegara dari Singasari yang terkenal dengan nama “Ekspedisi Pamalayu”. Akibat serangan ini, pada tahun 1377, kerajaan Sriwijaya dapat diruntuhkan oleh kerajaan Majapahit.
  • Kekuatan armada laut Sriwijaya semakin lemah. Akibatnya wilayah taklukannya banyak yang melepaskan diri, seperti Melayu, Ligor, Tanah Kra, Kelantan, Pahang, dan Sunda.
  • Merosotnya aktivitas pedagang Sriwijaya.
  • Sriwijaya terdesak oleh perkembangan kerajaan di Muangthai (Thailand) yang meluaskan pengaruhnya ke arah Selatan (Semenanjung Malaka).

Kerajaan Kediri

Kerajaan Hindu Budha yang pernah berdiri di Indonesia selanjutnya adalah kerajaan Kediri. Kerajaan ini diperkirakan berada di Jawa Timur.

1. Letak Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri (Panjalu) adalah bagian dari Kerajaan Medang Kamolan yang dibagi menjadi dua, yaitu Panjalu (Kediri) dan Jonggala, yang terletak di Jawa Timur. Selengkapnya: Letak Kerajaan Kediri

2. Sumber Sejarah Kerajaan Kediri

Sumber sejarah kerajaan Kediri berasal dari berita asing dan beberapa peninggalan berupa prasasti, antara lain:
  • Berita Cina, yaitu dari Kitab Ling-watai-to karangan Chu-lk-Fei.
  • Beberapa buah prasasti, antara lain: Prasasti Sirakh Keting (1135), Prasasti Talan (1136), Prasasti Desa Jepun (1144), Prasasti Jaring (1181), Prasasti Kamulan 1194). Dalam Prasasti Ngantang termuat tulisan “Panjalu Jayati” yang artinya Panjalu menang.

3. Pemerintahan Kerajaan Kediri

Raja yang pertama kali memimpin Kediri adalah Samarawijaya. Masa kejayaan Kediri berlangsung pada saat dipimpin oleh raja Jayabaya. Pada masa Jayabaya Kediri dan Jenggala berhasil dipersatukan kembali menjadi satu yaitu Kerajaan Kediri. Raja yang terakhir adalah Kertajaya yang akhirnya dikalahkan oleh Ken Arok.

Baca: Asal Usul Ken Arok

Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari
Candi Peninggalan Kerajaan Singasari
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia (Nusantara) selanjutnya adalah Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari adalah kerajaan yang pernah berkuasa pada tahun 1222 hingga 1292 masehi. Kerajaan ini diperkirakan berdiri di Jawa bagian Timur.

1. Letak Kerajaan Singasari

Sejarah Kerajaan Singasari berawal dari daerah Tumapel, yang dikuasai oleh seorang akuwu (bupati) bernama Tunggul Ametung. Letak Kerajaan Singasari diperkirakan berada di daerah pegunungan yang subur di wilayah Malang dengan pelabuhannya bernama Pasuruan.

2. Sumber Sejarah Kerajaan Singasari

Bukti atau sumber sejarah kerajaan Singasari diperoleh dari beberapa kitab, catatan sejarah, dan peninggalan berupa prasasti dan candi, antara lain :
  • Kitab Pararaton (Katuturanira Ken Arok): menceritakan riwayat raja-raja Singasara.
  • Kitab Negarakertagama: menyebutkan bahwa raja-raja Majapahit adalah keturunan raja-raja Singasari.
  • Beberapa prasasti, antara lain: Prasasti Balawi, Maribong, Kusmala, dan MulaMalurung.
  • Peninggalan yang berupa candi, antara lain Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singasari, dan Candi Jawi.
  • Catatan sejarah kekaisaran Cina yang sejak abad pertama telah berhubungan dagang dengan kerajaan-kerajaan Jawa.

3. Pemerintahan Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari didirikan oleh Ken Arok, dan sekaligus sebagai pendiri Dinasti Rajasa atau Girindra, yang menurunkan raja-raja Singasari dan Majapahit. Ken Arok dapat menjadi raja Singasari setelah mengalahkan Raja Kertajaya dari Kediri. Sebelumnya Ken Arok telah membunuh Akuwu Tumapel yang bernama Tunggul Ametung dan memperistri Ken Dedes.

4. Raja-Raja Singasari

Raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Singasari:
  • Ken Arok (1222 – 1248)
  • Anusapati (1227 – 1248)
  • Tohjaya (1248)
  • Ranggawuni (1248 – 1268)
  • Kertanegara (1268 – 1292). Ia bergelar Srimaharadiraja Sri Kertanegara. Pada masa pemerintahannya Singasari mencapai puncak kejayaan. Dia adalah raja terbesar dan terakhir dari Kerajaan Singasari.

5. Runtuhnya Kerajaan Singasari

Pada tahun 1292, Jayakatwang dari Gelang-gelang (Kediri) menyerang Kertanegara. Dalam serangan yang mendadak itu, Kertanegara bersama pembesar kerajaan lainnya gugur. Namun Raden Wijaya (menantu Kertanegara) selamat bersama dengan keempat putri Kertanegara.

Jenazah Kertanegara dicandikan di dua tempat, yaitu Candi Jawi dan Candi Singasari. Nama Kertanegara kemudian diabadikan dalam bentuk arca Buddha yang dinamakan Joko Dolok.

Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit
Candi Cetho: Peninggalan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
Kerajaan Hindu Budha di Indonesia yang terakhir adalah Kerajaan Majapahit. Kerajaan ini diperkirakan berkuasa pada tahun 1293 hingga 1500 masehi. Pusatnya diperkirakan berada di Jawa Timur.

1. Letak Kerajaan Majapahit

Letak Kerajaan Majapahit berada di sekitar Sungai Brantas dengan pusatnya di daerah Mojokerto. Majapahit merupakan puncak kejayaan di Jawa Timur, dan merupakan kerajaan terbesar di Indonesia. Oleh karena itu, Mr. Moh Yamin menyebutkan sebagai negara Kesatuan RI yang kedua.

2. Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit

Tentang Kerajaan Majapahit dapat diketahui beberapa sumber sejarah, di antaranya:
  • Kitab Pararaton, Sutasoma dan Negara Kertagama.
  • Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijaya Krama.
  • Berita Cina yang termuat dalam buku Ying-Yai Sheng-Lan.
  • Beberapa buah prasasti antara lain: Yang dikeluarkan Raden Wijaya antara lain: Prasasti Gunung Butak, Kudadu,dan Sukamrata. Yang dikeluarkan Jayanegara, antara lain: Prasasti Tuhanaru, Blambangan, dan Blitar. Yang dikeluarkan Tribhuwana Tunggadewi, antara lain Prasasti Langgaran.

3. Pemerintahan Kerajaan Majapahit

Silsilah raja majapahit yang pernah memegang pemerintahan di Majapahit, antara lain:
  • Raden Wijaya (293 – 1309 M). Ia adalah pendiri sekaligus raja Kerajaan Majapahit yang kemudian bergelar Kertajasa Jayawardana.
  • Jayanegara/Kalagemet (1309 – 1328 M)
  • Tribhuwana Tunggadewi (1328 – 1350 M)
  • Hayam Wuruk (1350 – 1389 M). Hayam Wuruk bergelar Rajasanegara, di bawah pemerintahannya Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaan, dengan dibantu oleh Patih Gajah Mada, ia berhasil mempersatukan seluruh Nusantara di bawah panji-panji Majapahit.
Sepeninggal Patih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk, Majapahit mengalami kemunduran. Sering terjadi pemberontakan dan perang saudara. Pada masa Wikrama Wardhana terjadi “perang Paragreg” selama 5 tahun.

4. Masa Kemunduran Majapahit

Kemunduran kerajaan Majapahit disebabkan faktor-faktor berikut.
  • Tidak ada sosok tangguh sepeninggal Hayam Wuruk dan Gajah Mada yang dapat mempertahankan kesatuan wilayah Majapahit yang luas.
  • Akibat perang saudara yang berlarut-laur, hal ini kemudian memperlemah kekuasaan Majapahit.
  • Sistem pemerintahan yang mirip serikat dan memberikan otonomi kepada daerah menyebabkan daerah-daerah berusaha untuk melepaskan diri.
  • Kemunduran ekonomi dan perdagangan mengakibatkan banyak daerah yang melepaskan diri.
  • Pengaruh perkembangan agama Islam, terutama di daerah pesisir Jawa, yang tidak lagi tunduk kepada Majapahit.
Karena faktor-faktor di atas, sedikit demi sedikit Majapahit mengalami kemunduran dan keruntuhan.


Demikian pembahasan mengenai Kerajaan Hindu Budha di Indonesia Lengkap Beserta Penjelasannya. Semoga rangkuman materi diatas bermanfaat dan berguna bagi kalian, sehingga menambah wawasan sejarah Indonesia. Baca juga artikel menarik dan informatif lainnya seputar kerajaan-kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Sekian, terimakasih.

Sumber Referensi : Wikipedia & Sutusbudaya

Share ke teman kamu:
Tags :

Related : Kerajaan Hindu Budha di Indonesia Lengkap dan Penjelasannya