Candi Ratu Boko : Lokasi, Misteri dan Asal Usulnya- Candi Ratu Boko merupakan tema yang akan kita bahas kali ini. Menurut beberapa ahli sejarah, Candi Ratu Boko merupakan sebuah situs, dan bukan merupakan sebuah candi. Apakah pendapat tersebut memang benar adanya, tentu kita sebagai penikmat keindahan candi harus benar-benar tahu akan sejarah candi ratu boko ini.
Para ahli sejarah berpendapat bahwa Candi Ratu Boko bisa juga disebut Keraton Ratu Boko. Berdasarkan legenda dan misterinya, disebut Keraton karena Istana Ratu Boko yang merupakan ayah dari Lara Jonggrang. Ka-ra-tu-an adalah asal muasal dari kata keraton yang memiliki arti istana raja. Candi atau situs Ratu Boko diperkirakan didirikan pada abad ke 8 pada Wangsa Syailendra (Budha).
Kemudian selanjutnya keraton Ratu Boko diambil alih oleh kekuasaan Mataram Hindu. Keraton ini digunakan oleh 2 wangsa yang berbeda yang kemudian menyebabkan bangunan di Candi Ratu Boko memiliki ciri khas dari kedua wangsa tersebut yakni Buddhisme dan Hindunisme.
Candi Ratu Boko atau Kraton Ratu Boko ditemukan melalui beberapa fase penelitian. Bangunan ini pertaa kali ditemukan pada abad ke 17 oleh HJ De Graaf, kemudian dilanjutkan pada tahun 1790 oleh V. Boeckholtz. Penemuan reruntuhan bangunan di Ratu Boko kemudian dipublikasikan sehingga para ilmuan sejarah tertarik untuk meneliti bangunan tersebut.
Pada reruntuhan di candi Ratu Boko, terdapat sebuah patung berupa seorang perempuan berkepala dewa dan laki-laki. Selain itu, ditemukan pula sebuah tiang bergambar binatang meliputi gajah dan kuda.
Para ahli sejarah berpendapat bahwa Candi Ratu Boko bisa juga disebut Keraton Ratu Boko. Berdasarkan legenda dan misterinya, disebut Keraton karena Istana Ratu Boko yang merupakan ayah dari Lara Jonggrang. Ka-ra-tu-an adalah asal muasal dari kata keraton yang memiliki arti istana raja. Candi atau situs Ratu Boko diperkirakan didirikan pada abad ke 8 pada Wangsa Syailendra (Budha).
Kemudian selanjutnya keraton Ratu Boko diambil alih oleh kekuasaan Mataram Hindu. Keraton ini digunakan oleh 2 wangsa yang berbeda yang kemudian menyebabkan bangunan di Candi Ratu Boko memiliki ciri khas dari kedua wangsa tersebut yakni Buddhisme dan Hindunisme.
Candi Ratu Boko atau Kraton Ratu Boko ditemukan melalui beberapa fase penelitian. Bangunan ini pertaa kali ditemukan pada abad ke 17 oleh HJ De Graaf, kemudian dilanjutkan pada tahun 1790 oleh V. Boeckholtz. Penemuan reruntuhan bangunan di Ratu Boko kemudian dipublikasikan sehingga para ilmuan sejarah tertarik untuk meneliti bangunan tersebut.
Pada reruntuhan di candi Ratu Boko, terdapat sebuah patung berupa seorang perempuan berkepala dewa dan laki-laki. Selain itu, ditemukan pula sebuah tiang bergambar binatang meliputi gajah dan kuda.
Lokasi Candi Ratu Boko
Candi Ratu Boko berada di Desa Dawung dan Desa Sambireja, lokasinya berada di sebelah Timur Kota Yogyakarta, kurang lebih 19 Km, dan berada di sebelah selatan Candi Prambanan yang awat terkenal dengan legendanya Roro Jongrang, kurang lebih jaraknya 3 Km. Selain itu, lokasi Candi Ratu Boko juga sangat dekat dengan candi-candi lainnya, seperti Candi Klasan, Candi Sewu, Candi Plaosan, Candi Sambisari dan beberapa candi lainnya. Candi Ratu Boko yang terdapat reruntuhan, posisinya berada di atas bukit se-tinggi 200 meter.
Para ahli menyimpulkan, Candi Ratu Boko atau Candi Boko merupakan istana Kerajaan Mataram Hindu dan disinilah pusat kerajaan Hindu dari Dinasti Sanjaya berada. Hal ini dikuatkan dengan lokasi Candi Ratu Boko yang berada sangat dekat dengan Candi Prambanan yang merupakan Candi terbesar dari Dinasti Sanjaya.
Pendiri Candi Ratu Boko yang pertama yakni Rakai Panangkaran merupakan penganut agama Budha, hal ini dibuktikan dengan temuan patung Dhayani di Candi Ratu Boko. Namun akibat mulai runtuhnya dinasti Saylendra yang menganut agama Budha, dan menguatnya pengaruh Dinasti Sanjaya yang menganut agama Hindu mengakibatkan banyak terjadi pengaruh Hindu di Candi Ratu Boko. Hal ini juga dibuktikan dengan ditemukannya banyak patung di area Candi ratu Boko yang merupakan patung-patung dari agama Hindu seperti Dewi Durga, Patung Ganesa, dan juga patung Yoni.
Baca juga: Asal Usul Candi Prambanan
Baca juga: Asal Usul Candi Prambanan
Bangunan di Kompleks Candi Ratu Boko
Gerbang masuk area kawasan wisata Candi Ratu Baka berada di sisi barat. Letak gerbang Candi Ratu Boko berada cukup tinggi, hal ini membuat pengunjung harus berjalan kaki dari tempat parkiran untuk menuju candi tersebut. Pintu masuk terdiri dari 2 gerbang meliputi gerbang dalam dan gerbang luar. Pada gerbang luar terdapat tiga gapura yang posisinya berjejer menghadap ke utara-selatan. Gapura ini berada di terass yang tinggi, untuk sampai ke pelataran teras harus melewati tangga yang memiliki tinggi 2,5 meter.
Selanjutnya gerbang dalam, jarak gerbang ini sekitar 15 meter dari gerbang luar dan terdiri dari lima gapura paduraksa. Untuk mencapai gerbang dalam, pengunjung harus melewati tangga yang berjumlah 3. Tangga ini dilengkapi pipa yang memiliki hiasan 'ukel' dan pahatan yang bermotif bunga. Tapi sangat disayangkan atap gerbang dalam atau gerbang utama sudah rusak dan hilang menyebabkan tidak diketahuinya bentuk asli atap tersebut.
Pada lokasi Candi Ratu Boko atau reruntuhan keraton ini, terdapat beberapa bangunan candi yang sangat indah untuk dipandang, berikut ini beberapa candi tersebut :
1.Candi Pembakaran
Candi ini berbentuk teras berundak dengan tinggi 3 meter dan letaknya 37 meter dari gerbang dalam atau gerbang utama. Candi ini memiliki bentuk bujursangkar, luasnya 26 m2. Pada bagian teras kedua ukurannya lebih sempit daripada teras pertama. Teras kedua merupakan teras datar dengan rumput yang tumbuh dan terdapat sebuah lubang di tengah-tengah bangunan ini. Lubang tersebut memiliki ukuran 4x4 m2, diperkirakan lubang ini merupakan sebuah sumur yang digunakan untuk pembakaran mayat. Untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar di samping ini.
Candi ini berbentuk teras berundak dengan tinggi 3 meter dan letaknya 37 meter dari gerbang dalam atau gerbang utama. Candi ini memiliki bentuk bujursangkar, luasnya 26 m2. Pada bagian teras kedua ukurannya lebih sempit daripada teras pertama. Teras kedua merupakan teras datar dengan rumput yang tumbuh dan terdapat sebuah lubang di tengah-tengah bangunan ini. Lubang tersebut memiliki ukuran 4x4 m2, diperkirakan lubang ini merupakan sebuah sumur yang digunakan untuk pembakaran mayat. Untuk lebih jelasnya bisa lihat gambar di samping ini.
Candi Ratu Boko Lokasi, Misteri dan Asal Usulnya |
2. Paseban di Area Candi Ratu Boko
Pada kompleks Candi Ratu Boko juga terdapat sebuah bangunan Paseban. Paseban sendiri dalam bahasa jawa memiliki arti menghadap (raja). Letak bangunan ini berjarak sekitar 45 meter dari gapura (ke arah selatan). Bangunan paseban ini memiliki lebar 7 m, tinggi 1,5 m dan panjang 38 m. Pada bangunan ini terdapat pula sebuah tangga yang letaknya berada di sebelah barat. Ditemukan 20 fondasi yang digunakan untuk menancapkan tiang bangunan yang terdapat diteras paseban.
Baca: Sejarah Candi Borobudur
Baca: Sejarah Candi Borobudur
3. Pendopo di Area Candi Ratu Boko
Sekitar 20 meter bangunan paseban, menuju ke arah selatan gapura kompleks Candi Ratu Boko disitu terdapat sebuah dinding batu dengan tinggi 3 m. Dinding ini berfungsi memagari sebuah lahan dan memiliki ukuran lebar 20 m dan panjang 30 m. Jalan masuk menuju kedalam dinding terdapat di sebelah selatan dan barat. Disekitar bangunan dinding ini, terdapat pula sebuah saluran pembuangan air yang bisa juga disebut jaladewa.
4. Keputren di Area Candi Ratu Boko
Di area Candi Ratu Boko terdapat Keputren, Keputren adalah tempat tinggal para putri, tempat ini terletak di sebelah timur pendopo. Bangunan keputren memiliki luas 31x8 m dan memiliki batas berupa pagar batu dengan ketinggian 2 meter. Namun sangat disayangkan pagar batu tersebut sebagian telah runtuh. Pintu masuk menuju keputern berupa gapura (paduraka) dan berhias kalamarka. Pintu ini terletak di sebelah barat dan timur.
Candi Ratu Boko Lokasi, Misteri dan Asal Usulnya |
5. Gua di Area Candi Ratu Boko
Di area Candi Ratu Boko juga terdapat gua, gua disini berjumlah dua buah yakni bernama Gua Wadon dan Gua Lanang. Gua Wadon letaknya 20 m dari paseben dan memiliki ukuran lebar 3 meter, tinggi 1,3 meter dan kedalaman 1,7 meter. Sementara itu Gua Lanang letaknya sebelah timur dari bangunan paseben. Gua ini memiliki ukuran yang lebih besar dari Gua Wadon yakni lebar 3,7 meter, tinggi 1,3 meter dan kedalaman 2,9 m.
Kesimpulan
Sampai saat ini, belum ada bukti sejarah yang sangat akurat mengenai fungsi utama area Candi ratu Boko. Namun berdasarkan penemuan yang ada dan bentuk, lokasi Candi Ratu Boko, membuat para ahli yakin bahwa tempat ini merupakan Istana dari Kerajaan Mataram Kuno. Dan diyakini bahwa disinilah pusat dari kerajaan Mataram Kuno berada. hal ini dengan lokasinya yang diatas bukit dan dekat dengan banyak bangunan bersejarah lain disekitarnya.
Ingin mengetahui beberapa candi populer yang berhasil ditemukan di Indonesia? Baca beberapa candi berikut ini.
Ingin mengetahui beberapa candi populer yang berhasil ditemukan di Indonesia? Baca beberapa candi berikut ini.
Itulah pembahasan lengkap Sejarah Candi Ratu Boko, beserta asal usul dan misterinya. Semoga bermanfaat bagi pembaca. Kurang lebihnya mohon maaf, sekian terimakasih.