Bagaimana kehidupan ekonomi kerajaan Majapahit? Salah satu kerajaan Hindu-Budha yang pernah berdiri di Nusantara adalah Majapahit. Kerajaan ini dianggap sebagai kerajaan terbesar dalam sejarah Indonesia, berdiri dari sekitar tahun 1293 M hingga 1500 M. Puncak kejayaan Majapahit berlangsung pada masa raja Hayam Wuruk, yakni dari tahun 1350 M sampai 1389.
Menelusuri jejak kehidupan ekonomi kerajaan Majapahit bisa kita ketahui dari peninggalan-peninggalan yang berhasil ditemukan. Contohnya dari kitab-kitab dan prasasti yang memuat isi kehidupan di kerajaan Majapahit.
Salah satu bukti sejarah untuk mengetahui gambaran kehidupan ekonomi Majapahit yaitu dari peninggalan Prasasti Canggu. Isinya menyebutkan 78 perlintasan tempat perahu di dalam negeri (Jawa), dan macam-macam pekerjaan yang telah dilakukan masyarakat pada saat itu.
Baca : Letak Kerajaan Majapahit dari Bukti Peninggalannya
Baca : Letak Kerajaan Majapahit dari Bukti Peninggalannya
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit
Dikutip dari wikipedia, Prasasti dari masa Majapahit menyebutkan berbagai macam pekerjaan atau mata pencaharian yang sudah dilakukan oleh masyarakat pada masa itu. Contohnya seperti pengrajin emas, perak, penjual minuman, dan tukang daging.
Dari keterangan tersebut dapat kita pahami bahwa kehidupan ekonomi kerajaan Majapahit sudah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari masa-masa sebelumnya, di mana jumlah populasi penduduk yang bermata pencaharian di luar pertanian semakin meningkat.
Menurut catatan pedagang Tiongkok bernama Wang Ta-Yuan, komoditas ekspor Jawa pada zaman Majapahit meliputi lada, kain, garam dan burung kakak tua. Sementara barang yang diimpor/didatangkan seperti emas, mutiara, perak, keramik, sutra dan barang dari bahan besi.
Mata uang yang digunakan dibuat dari bahan campuran perak, tembaga, timah putih dan hitam. Yang lebih menakjubkan lagi, berdasarkan catatan biarawan Katolik Roma berasal dari Italia bernama Odorico dan Pardenone, ia pernah mengunjungi Jawa pada tahun 1321 dan menyebutkan bahwa di istana Jawa penuh dengan perhiasan emas, permata dan perak.
Rekomendasi Artikel : 26 Peninggalan Kerajaan Majapahit
Ada dua faktor yang menyebabkan kehidupan ekonomi kerajaan Majapahit bisa dikatakan makmur. Pertama terdapat daerah yang sangat cocok untuk kegiatan pertanian tanaman padi, yakni di lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa Timur.
Faktor kedua adalah adanya pelabuhan-pelabuhan di Pantura (Pantai Utara) Jawa yang memiliki peran penting dalam kemajuan ekonomi Majapahit. Pelabuhan tersebut merupakan tempat berkumpulnya komoditas rempah-rempah yang didatangkan dari Maluku.
Adanya pelabuhan rempah-rempah tersebut merupakan sumber pemasukan Majapahit, yakni dari pajak. Dalam kitab Negarakertagama disebutkan bahwa banyak pedagang asing berkumpul di pelabuhan tersebut, seperti dari China, India, Khmer dan Siam. Pajak dikenakan kepada pedagang asing yang melakukan transaksi perdagangan, maupun yang menetap semi permanen.
Pajak merupakan sumber pemasukan penting bagi kerajaan Majapahit. Untuk itu, Majapahit memiliki pejabat sendiri dalam hal mengurusi para pedagang asing yang melakukan perdagangan di wilayah kerajaan.
Baca Juga :
Sumber : Wikipedia
Demikian uraian singkat mengenai Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit, semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua. Baca juga artikel menarik dan informatif lainnya seputar Kerajaan Majapahit. Kurang lebihnya kami mohon maaf, sekian dan terima kasih.