Isi Prasasti Talang Tuwo Peninggalan Kerajaan Sriwijaya - Jika sebelumnya kita membahas isi prasasti Telaga Batu, pada kesempatan kali ini kami akan menyajikan gambar dan menjelaskan isi prasasti Talang Tuwo. Apa kesamaan dari dua prasasti tersebut? Tentu sama-sama peninggalan sejarah kerajaan Sriwijaya dan dapat dijadikan sebagai sumber sejarah atau bukti sejarah. Selain itu, kedua prasasti ini sama-sama memuat informasi yang cukup panjang.
Baca Juga : 12 Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Baca Juga : 12 Sumber Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Pada prasasti yang telah dibahas sebelumnya, disebutkan bahwa terdapat 28 baris. Selain isinya panjang, bentuknya juga tinggi dan lebar. Sementara itu, isi prasasti Talang Tuwo memuat 14 baris. Prasasti ini memiliki ukuran tinggi 50 cm dan lebarnya kurang lebih 80 cm. Berdasarkan sejarah penemuannya, Prasasti ini ditemukan pada tanggal 17 November 1920 oleh tokoh bernama Louis Constant Westenenk.
Lokasi penemuan Prasasti Talang Tuwo berada di Bukit Siguntang atau Seguntang dan setelah dilakukan penelitian, hasilnya menunjukan bahwa prasasti ini merupakan salah satu peninggalan yang berasal dari Kerajaan Sriwijaya. Lalu, bagaimana dengan isi prasasti Talang Tuwo? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Isi Prasasti Talang Tuwo
Informasi yang termuat dalam prasasti Talang Tuwo ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuno dengan Aksara Pallawa. Di dalam prasasti ini terdapat angka tahun, yaitu tahun 606 Saka atau sekitar 684 masehi. Sejak ditemukan, prasasti ini kemudian disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.
Berikut ini 14 baris aksara dalam Prasasti Talang Tuwo :
- // śwasti . śri śaka warṣa titā . 606 . diŋ dwitiya ṣuklapakṣa wulan caitra . sāna tatkālāña parlak śri kṣetra ini . niparwuat
- parwaṇḍa punta hiyaŋ śrī jayanāga . ini priṇadhānāṇḍa punta hiyaŋ . sawañakña yaŋ nitanaŋ di sini . ñīyur pinaŋ hanāu . ru
- mwiya . dṅan samigra . ña yaŋ kāyu nimakan wuaḥña . tathapi hāur wuluḥ pattuŋ ityewamādi . punarapi yaŋ parlak wukan
- dṅan tawad talāga sawañakña yaŋ wuatku sucarita parāwis prayojanākaḥ puṇyaña sawwa satwa sacarācara waropāyāña tmu
- sukha . di āsannakala di antara mārgga lai . tmu muaḥ ya āhāra dṅan āir niminuŋña . sawañakña wuatña huma parlak mañcak mu
- aḥ ya . maŋhidupi paśu prakāra . marhulun tuwi wṛddhi muaḥ ya jāṅan ya niknāi savañakña yaŋ upasargga . pidanna swapnawighna . waraŋ wua
- taña kathamapi . anukūla yaŋ graha nakṣatra parāwis diya . nirwyadhi ajara kawuatanāña . tathāpi sawañakña yaŋ bhṛtyāna
- saṭyārjjawa dṛḍhabhagti muaḥ ya dya . ya mitrāña tuwi jāṅān ya kapaṭa yaŋ winiña mulang anukūla bhāryya muaḥ ya waraŋ sthā
- naña lāgi jāṅān cūri ucci wadhañca . paradāra di sāna . punarapi tmu ya kalyāṇamitra . marwwaṅun wodhicitta dṅan maitri
- ṭadhāri di daŋ hyaŋ ratnatraya jāṅān marsarak dṅan daŋ hyaŋ ratnatraya . tathāpi nityakāla tyaga marśila kṣānti . marwwaṅun wiryya rājin
- tāhu di samiśraña śilpakalā parāwis . samāhitacinta . tmu ya prajñā . smṛti medhāwi . punarapi dhaiyyamāni mahāsa(ttwa)
- wajra śarira . anupamaśakti . jaya . tathāpi jātismara . awikalendriya . mañcak rupa . subhaga hāsin hālap āde
- yawākya . wrahmaswara . jādi lāki swayaŋbhu puna(ra)pi tmu ya cintāmaṇinidhāna . tmu janmawaŋśitā . karmmawaśitā . kleśa(va)śi(ta)
- awasāna tmu ya anuttarābhisaŋmyaksaŋ wodhi //:// O //://
Baca Juga :
Kemudian berikut ini isi Prasasti Talang Tuwo dalam bentuk terjemahan menurut George Coedes, meliputi :
Pada tanggal 23 Maret 684 Masehi, pada saat itulah taman ini yang dinamakan Śrīksetra dibuat di bawah pimpinan Sri Baginda Śrī Jayanāśa. Inilah niat baginda: Semoga yang ditanam di sini, pohon kelapa, pinang, aren, sagu, dan bermacam-macam pohon, buahnya dapat dimakan, demikian pula bambu haur, waluh, dan pattum, dan sebagainya; dan semoga juga tanaman-tanaman lainnya dengan bendungan-bendungan dan kolam-kolamnya, dan semua amal yang saya berikan, dapat digunakan untuk kebaikan semua makhluk, yang dapat pindah tempat dan yang tidak, dan bagi mereka menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan.
Jika mereka lapar waktu beristirahat atau dalam perjalanan, semoga mereka menemukan makanan serta air minum. Semoga semua kebun yang mereka buka menjadi berlebih (panennya). Semoga suburlah ternak bermacam jenis yang mereka pelihara, dan juga budak-budak milik mereka. Semoga mereka tidak terkena malapetaka, tidak tersiksa karena tidak bisa tidur.
Apa pun yang mereka perbuat, semoga semua planet dan bintang menguntungkan mereka, dan semoga mereka terhindar dari penyakit dan ketuaan selama menjalankan usaha mereka. Dan juga semoga semua hamba mereka setia pada mereka dan berbakti, lagipula semoga teman-teman mereka tidak mengkhianati mereka dan semoga istri mereka menjadi istri yang setia. Lebih-lebih lagi, di mana pun mereka berada, semoga di tempat itu tidak ada pencuri, atau orang yang mempergunakan kekerasan, atau pembunuh, atau penzinah.
Selain itu, semoga mereka mempunyai seorang kawan sebagai penasihat baik; semoga dalam diri mereka lahir pikiran Boddhi dan persahabatan (...) dari Tiga Ratna, dan semoga mereka tidak terpisah dari Tiga Ratna itu. Dan juga semoga senantiasa (mereka bersikap) murah hati, taat pada peraturan, dan sabar; semoga dalam diri mereka terbit tenaga, kerajinan, pengetahuan akan semua kesenian berbagai jenis; semoga semangat mereka terpusatkan, mereka memiliki pengetahuan, ingatan, kecerdasan.
Lagi pula semoga mereka teguh pendapatnya, bertubuh intan seperti para mahāsattwa berkekuatan tiada bertara, berjaya, dan juga ingat akan kehidupan-kehidupan mereka sebelumnya, berindra lengkap, berbentuk penuh, berbahagia, bersenyum, tenang, bersuara yang menyenangkan, suara Brahmā. Semoga mereka dilahirkan sebagai laki-laki, dan keberadaannya berkat mereka sendiri; semoga mereka menjadi wadah Batu Ajaib, mempunyai kekuasaan atas kelahiran-kelahiran, kekuasaan atas karma, kekuasaan atas noda, dan semoga akhirnya mereka mendapatkan Penerangan sempurna lagi agung.
Baca Juga :
- Isi Prasasti Palas Pasemah Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
- Isi Prasasti Kota Kapur Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
- Isi Prasasti Logor Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
- Faktor Kemunduran Kerajaan Sriwijaya
Sumber Referensi : https://id.wikipedia.org/wiki/Prasasti_Talang_Tuo