Pada artikel kali ini kita akan kupas tuntas materi Sejarah Kabinet Wilopo, mulai dari awal terbentuknya, susunan anggota, program kerja, kendala yang dihadapi, kegagalan dan penyebab jatuhnya. Kabinet Wilopo merupakan salah satu dari 7 kabinet pada masa demokrasi liberal di Indonesia. Jam terbang Kabinet Wilopo di pemerintahan berlangsung lebih dari satu tahun, tepatnya sejak tanggal 3 April 1952 sampai 2 Juni 1953. Kabinet Wilopo bisa dibilang Zaken Kabinet karena anggotanya adalah pakar dan ahli dalam bidangnya. Sementara itu, jabatan pemimpin sebagai PM (Perdana Menteri) dipegang oleh Mr. Wilopo.
Proses Terbentuknya Kabinet Wilopo dilatarbelakangi karena berakhirnya Kabinet Sukiman yang dianggap lebih memihak atau bisa dikatakan condong ke Blok Barat, padahal Republik Indonesia saat itu menganut politik bebas dan aktif. Akibat tindakan kabinet Sukiman, kemudian muncul pertentangan dari beberapa partai seperti PNI (Partai Nasional Indonesia) dan Masyumi (Majelis Suryo Muslimin Indonesia) yang merupakan partai Islam terbesar masa Demokrasi Liberal.
Baca Juga :
Akibat ulah Kabinet Sukiman, akhirnya mosi tidak percaya muncul dari DPR yang kemudian mengakibatkan Sukiman harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden Ir. Soekarno. Lengsernya kabinet kedua ini menyebabkan Presiden harus membentuk kabinet baru. Selanjutnya Soekarno menunjuk Prawoto Mangkusasmito dari partai Masyumi dan Sidik Djojosukarto (PNI) menjadi formatur yang bertugas membentuk kabinet dengan syarat harus kuat dan didukung oleh parlemen.
Utusan yang ditunjuk ternyata menemui jalan buntu, dan gagal membentuk sebuah kabinet karena alasan tidak ada kepastian terkait dengan calon yang akan duduk dalam kabinet. Penyerahan pembentukan kabinet akhirnya kembali diserahkan kepada Presiden. Ir Soekarno akhirnya memilih Mr. Wilopo dari Partai Nasional Indonesia sebagai formatur. Selama 2 minggu, tepatnya pada tanggal 20 Maret ia mengajukan susunan kabinet yang telah dibentuk.
Kabinet Wilopo resmi dibentuk pada tanggal 1 April 1952, berdasarkan keputusan Presiden Nomor 85. Susunan kabinet yang diusulkan oleh Wilopo terdiri dari banyak partai dengan masing-masih jatah anggota yang berbeda. Partai dengan jatah 1 orang terdiri dari Parindo, Parkindo, PKRI, PSII dan Partai Buruh. Jatah 2 orang diambil oleh partai PSI. Kemudian partai dengan jatah kursi kabinet paling banyak adalah dari Masyumi dan PNI yang masing-masing memperoleh 4 orang.
Baca Juga: Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Baca Juga: Isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Program Kerja Kabinet Wilopo
Program Kerja Kabinet Wilopo di bagi menjadi dua bagian yakni dalam negeri dan luar negeri. Urusan dalam negeri yang harus dikerjakan oleh kabinet Wilopo terdiri dari organisasi negara, masalah kemakmuran, keamanan, pendidikan dan perburuhan. Lebih jelasnya, berikut ini rincian berbagai program kerja Kabinet Wilopo, meliputi :
1. Organisasi Negara
- Mengisi dan menyelesaikan penyelenggaraan otonomi di beberapa daerah.
- Melaksanakan pemilihan umum dewan daerah dan dewan konstituante.
- Menyederhanakan organisasi pemerintah yang telah terbentuk.
2. Kemakmuran
- Melanjutkan usaha perubahan dalam bidang agraria.
- Meningkatkan produksi nasional termasuk bahan makanan untuk rakyat sehingga dapat memajukan tingkat kehidupan.
3. Pendidikan
Mempercepat usaha dalam perbaikan dan pembaharuan pendidikan serta pengajaran.
4. Perburuhan
Meningkatkan derajat kaum buruh dengan melengkapi adanya undang-undang perburuhan sehingga dapat meningkatkan perekonomian sekala nasional.
5. Keamanan
- Mengembangkan tenaga masyarakat untuk menjamin keamanan dan ketenteraman.
- Menyempurnakan organisasi dan alat-alat kekuasaan negara.
- Menjalankan kebijakan untuk mengatasi masalah keamanan sesuai dengan negara hukum.
6. Kebijakan Luar Negeri
- Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI dengan waktu sesingkat singkatnya.
- Melakukan hubungan antara Indonesia dan Belanda berlandaskan perjanjian Internasional.
- Menghilangkan perjanjian-perjanjian yang merugikan negara, terutama rakyat.
- Mempercepat peninjauan hasil perjanjian KMB.
- Mengisi politik luar negeri bebas aktif dengan aktif menuju perdamaian dunia.
Susunan Anggota Kabinet Wilopo
Perdana Menteri dan Wakilnya :- PM : Wilopo
- Wakil PM : Prawoto Mangkusasmito
Anggota / Menteri-menterinya :
- Pandji Suroso : Menteri Negara Urusan Pegawai
- J. Leimena : Menteri Kesehatan
- Fakih Usman : Menteri Agama
- Bahder Djohan : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
- Anwar Tjokroaminoto : Menteri Sosial
- Iskandar Tedjasukmana : Menteri Perburuhan
- Suwarto : Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja
- Djuanda : Menteri Perhubungan
- Sumanang : Menteri Perdagangan
- Sumitro Djojohadikusumo : Menteri Keuangan
- Arnold Mononutu : Menteri Penerangan
- Lukmwan Wiriadinata : Menteri Kehakiman
- Hamengkubuwono IX : Menteri Pertahanan
- Mohammad Roem : Menteri Dalam Negeri
- Luar Negeri : Menteri Wilopo-Mukarto
Baca Juga:
Penyebab Jatuhnya Kabinet Wilipo
Perjalanan Kabinet Wilopo ternyata menemui beberapa kendala dan kesulitan, antara lain :
- Munculnya berbagai gerakan sparatisme yang mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
- Akibat ketidakpuasan pemerintahan kemudian muncul sentimen kedaerahan.
- Adanya krisis ekonomi dikarenakan kebutuhan import meningkat sementara hara barang eksport Indonesia harganya turun.
- Penerimaan negara berkurang menyebabkan kas negara defisit.
- Muncul peristiwa besar yakni Tanjung Morawa
- Terjadi juga peristiwa bersejarah lain yakni konflik dalam tubuh Tentara Angkatan Darat pada tanggal 17 Oktober 1952.
Sebab utama jatuhnya kabinet Wilopo adalah akibat adanya peristiwa Tanjung Morawa sehingga muncul mosi tidak percaya dalam tubuh kabinet. Perlu kalian ketahui, Peristiwa Tanjung Morawa adalah sebuah bentrokan di Sumatera Utara yang mengakibatkan 5 orang petani terbunuh. Bentrokan tersebut disebabkan karena pelaksanaan penyerahan kembali tanah-tanah perkebunan yang semula dimiliki perusahaan asing yang kemudian digarap oleh petani.
Penyerahan kembali tanah ini didasarkan pada persetujuan KMB yang mengizinkan perusahaan asing untuk mengelola kembali tanah perkebunan. Dalam pelaksanaan pengembalian tanah tersebut ternyata menimbulkan bentrok dan ada beberapa petani yang gugur. Peristiwa yang terjadi pada masa Kabinet Wilopo ini ternyata mendapat sorotan tajam dari pers dan parlemen.
Kemudian salah seorang dari Serikat Tani Indonesia (Sakti) bernama Sidik mengajukan mosi tidak percaya terhadap Kabinet Wilopo. Pengajuan tersebut akhirnya mengakibatkan kabinet wilopo lengser dan menyerahkan mandatnya kembali kepada Presiden Soekarno, tepatnya pada tanggal 2 Juni 1953.
Baca Juga :
- Program Kerja dan Tugas Pokok Kabinet Ampera
- Dampak Konferensi Meja Bundar (KMB) bagi Indonesia
- Latar Belakang Konferensi Asia-Afrika (KAA)
Itulah 6 Program Kabinet Wilopo di berbagai bidang beserta susunan keanggotannya, keberhasilan dan penyebab jatuhnya kabinet Wilopo. Semoga pembahasan kali ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua. Baca juga artikel menarik dan informatif lainnya seputar sejarah Indonesia masa-masa awal kemerdekaan.