Memahami latar belakang konferensi Asia Afrika atau sering disingkat sebagai KAA yang pernah dilakukan di Bandung tahun 1955. Konferensi Asia Afrika (KAA) adalah sebuah pertemuan yang dilakukan antara negara-negara dari Benua Asia dan Afrika, berlangsung pada tanggal 18 sampai 24 April 1955 (6 hari) di kota kembang Bandung. Lalu, apa latar belakang diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika? Coba kalian analisis baik-baik, diadakannya konferensi ini tanpa melibatkan negara dari Benua Eropa dan Amerika tentu ada kaitannya, bukan tanpa sebab.
Peran Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika sangatlah besar, selain sebagai tuan rumah, RI juga merupakan salah satu pelopor dari lima negara meliputi India, Pakistan, Sri Langka dan Myanmar (Burma). KKA dilakukan di Gedung Merdeka, kota Bandung. Tujuan utama Konferensi Asia Afrika adalah untuk melakukan promosi kerja sama dibidang ekonomi dan budaya, serta paling penting yaitu melawan kolonialisme negara-negara imperialis.
Gedung Merdeka. Foto by : http://nationalgeographic.co.id |
Latar Belakang Konferensi Asia Afrika
Sebab atau latar belakang konferensi Asia Afrika adalah adanya kekuatan besar yang mendominasi dunia setelah Perang Dunia II, kekuatan besar yang dimaksud yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Negara dari Blok Barat dipimpin oleh Amerika Serikat, mereka mendirikan NATO (North Atlantic Treaty Organization), anggotanya terdiri dari 12 negara, meliputi AS, Perancis, Inggris, Portugal, Norwegia, Italia, Belgia, Luksemburg, Kanada, Belanda, Denmark dan Islandia.
Sementara negara dari Blok Timur membuat aliansi militer bernama Pakta Warsawa, didirikan pada tahun 1955. Diketuai oleh Uni Soviet (sekarang Rusia), anggotanya terdiri dari 7 negara, antara lain : Polandia, Hongaria, Rumania, Bulgaria, Jerman Timur, dan Cekoslovakia. Kedua aliansi ini saling memperebutkan pengaruh besar di dunia, baik dibidang politik dan Militer. Periode ini disebut dengan Perang Dingin, akibatnya ada negara-negara yang terpecah, seperti Vietnam, Korea dan Jerman, sehingga menjadi dua wilayah yang saling bermusuhan.
Baca Juga : Dampak Perang Dingin Bagi Indonesia
Akibat ketegangan dunia internasional ini, beberapa negara Asia dan Afrika berinisiatif untuk mewujudkan politik bebas aktif. Langkah yang dilakukan yaitu menyelenggarakan KAA Konferensi Asia Afrika. Tokoh pelopor dari lima negara yang sudah disebutkan diatas tadi yaitu Ali Sastroamidjojo (Indonesia), Mohammad Ali Bogra (Pakistan), Jawaharlal Nehru (India), U Nu (Myanmar) dan Sir John Kotelawala (Sri Langka).
Sudah jelas sampai disini? Jika belum, berikut ini beberapa faktor lain diselenggarakannya KKA (Konferensi Asia Afrika), meliputi :
- Dua Benua yaitu Asia dan Afrika mempunyai kesamaan hubungan keturunan, sejarah dan agama.
- Letak kedua benua saling berbatasan dan memiliki geografis sama.
- Ketiga memiliki persamaan senasib, yaitu korban dari penjajahan bangsa barat (Eropa) yang sangat merugikan baik ekonomi dan sosial (kesengsaraan dan kemelaratan).
- Sama-sama baru merdeka, sehingga menghadapi masalah yang sama dalam hal pembangunan infrastruktur, kemajuan ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan sosial.
Jumlah negara peserta Konferensi Asia Afrika sangat fantastis, yaitu mencapai 29 negara. Apabila dihitung penduduknya, maka lebih dari setengah penduduk dunia mengirimkan wakilnya dalam pertemuan ini. Salah satu hasil KKA yaitu aktif mengusung perdamaian dunia dan memajukan kerjasama dibidang sosial, ekonomi dan kebudayaan antar negara-negara di Benua Asia dan Afrika.
Rekomendasi artikel untuk anda :Itulah penjelasan singkat Latar Belakang Konferensi Asia Afrika (KKA).