Kumpulan Materi Sejarah, Wisata dan Artikel Menarik Lainnya

Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Lengkap

Sejarah Bank Rakyat Indonesia - BRI adalah salah satu bank besar miliki pemerintah pusat Republik Indonesia yang bergerak dibidang jasa keuangan. BRI bisa dibilang bank tertua karena sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1895. Sebelum berganti nama menjadi BRI, dulunya bank ini bernama "De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden". Itulah nama bank BRI yang berdiri pada masa penjajahan Hindia Belanda di Indonesia, oleh sebab itu namanya menggunakan bahasa Belanda. Bila diartikan dalam bahasa Indonesia, artinya "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto".

Perlu anda ketahui, cikal bakal sejarah berdirinya Bank BRI yang sekarang ini ternyata berdiri di kota Purwokerto atau kota dengan julukan "Kota Satria". Kota ini merupakan pengganti Ibu Kota Karesidenan Banyumas, setelah pendopo Si Panji dipindahkan dari Kota Banyumas ke Kota Purwokerto. Kota Purwokerto memiliki peran penting dalam sejarah perbankan di Indonesia pada masa itu, dimana menjadi saksi bisu berdirinya salah satu bank terbesar di Indonesia.

Baca Juga : Peninggalan Sejarah di Kabupaten Banyumas
Sejarah Berdirinya Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia Tempo Dulu

Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Siapa pendiri Bank Rakyat Indonesia? Kapan Berdirinya?

Seperti yang sudah disinggung diatas, Bank Rakyat Indonesia (BRI) pertama kali didirikan di kota Purwokerto, kota yang terkenal dengan wisata alamnya di Baturadden. Kota ini juga kental akan sejarah tentara pelajarnya yang ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Kalau tidak percaya, silahkan datang ke Purwokerto, pasti anda akan menemui beberapa monumen tentara pelajar atau pun monumen-monumen lain yang lokasinya di pinggir jalan, sebagai contoh Monumen sekaligus Museum Jenderal Soedirman yang ada di Karanglewas, Purwokerto.

Sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) tidak lepas dari peran salah satu tokoh bernama Raden Bei Aria Wiraatmadja. Ia merupakan pria asli kelahiran Banyumas yang mengabdi kepada pemerintahan Belanda di Karesidenan Banyumas. Pria kelahiran bulan Agustus 1831 ini sangat dipercaya oleh Belanda sehingga karirnya di pemerintahan terbilang cukup melejit. Pada tahun 1902 ia sudah menyandang gelar Arya di Karesidenan Banyumas.

Singkat cerita, ia merupakan pendiri Bank BRI pada waktu itu. Bank BRI didirikan pada tanggal 16 Desember 1895 (masih dalam masa penjajahan Belanda). Pada awal berdiri, nama bank ini bukan lah Bank Rakyat Indonesia BRI (sekarang), nama yang digunakan masih menggunakan bahasa Belanda yakni De Poerwokertosche Hulp En Spaarbank Der Inlandsche Hoofden (Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto).
Gedung Bank BRI Siantar tahun 1907
Berdirinya Bank ini pada saat itu merupakan suatu lembaga yang berfungsi melayani keuangan orang-orang Indonesia atau orang-orang pribumi. Perlu anda ketahui juga, tanggal berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang dulu, masih dipakai sampai sekarang untuk memperingati hari kelahiran Bank BRI.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Awal Kemerdekaan

Perkembangan Sejarah Bank Bank Rakyat Indonesia Setelah Kemerdekaan

Setelah Indonesia berhasil merdeka dari penjajahan Belanda dan Jepang tepatnya pada tanggal 17 Agustus 1945, kemudian Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini menjadi bank pertama Republik Indonesia dengan dasar peraturan pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1. Kemudian pada masa perang mempertahankan kemerdekaan tahun 1948, kegiatan bank sempat terhenti selama setahun. Selanjutnya pada tahun 1949 bank ini kembali beroperasi setelah diadakan perjanjian antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Belanda melalui perjanjian Renville.

Pada perkembangan selanjutnya setelah perjanjian tersebut dilakukan, bank yang menggunakan nama Belanda tersebut secara resmi berganti nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Selain pergantian nama, bank ini juga mengalami peleburan dengan membentuk BKTN (Bank Koperasi Tani dan Nelayan) melalui peraturan pemerintah No. 41 tahun 1960.

Baca: Perkembangan Perbankan Indonesia Awal Kemerdekaan

Kemudian BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan berganti nama menjadi Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani Nelayan  (BIUKTN) melalui Penetapan Presiden No. 9 tahun 1965. Selain BKTN, bank lain yang merupakan peleburan dari bank BRI pada masa itu adalah Nederlandsche Maatschappij (NHM) dan Bank Tani Nelayan (BTN).

Penetapan Presiden (Penpres) kembali dikeluarkan terhadap bank-bank tersebut yakni keluar Penpres No. 17 tahun 1967. Isinya yaitu mengenai pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI). Berdasarkan penetapan Presiden tersebut, bank-bank yakni BIUK dan BKTN diintegirasikan dalam Bank Negara Indonesia unit 2 bidang Ruval. Kemudian Nederlandsche Maatschappi (NHM) menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Exim (ekspor dan impor).

Setelah sebelumnya Bank BRI menjadi bank sentral melalui peraturan UU No. 13 tahun 1968, kemudian pada UU No. 21 tahun 1968 Bank Rakyat Indonesia ditetapkan kembali untuk menjalankan tugasnya sebagai bank umum.

Baca Juga: Kebijakan Ekonomi Masa Orde Baru

Perkembangan Bank BRI tahun 1992

Perkembangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) kemudian mengalami perubahan kembali pada tahun 90an, tepatnya berubah menjadi PT (Perseroan Terbatas) melalui UU Perbankan No. 7 tahun 1992. Pada awal perubahan menjadi PT, kepemilikan Bank BRI 100% dikuasai oleh Pemerintah Indonesia. Tetapi kemudian pada tahun 2003 pemerintah menjual 30% kepemilikannya,. Nama resmi bank BRI yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, nama tersebut masih digunakan sampai saat ini.

Berikut ini Visi dan Misi Bank Rakyat Indonesia

Visi Bank BRI

  • Visi Bank BRI yakni menjadi sebuah bank terkemuka di Indonesia yang akan selalu mengutamakan kepuasan para nasabahnya.
Misi Bank BRI
  • Bank BRI mampu melakukan segala jenis kegiatan perbankan terbaik dengan mengutamakan pelayanan yang diberikan kepada badan usaha mikro, menengah, dan kecil guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
  • Bank BRI akan senantiasa memberikan pelayanan prima pada setiap nasabahnya melalui jaringan BRI yang luas dan didukung dengan adanya sumber daya manusia professional serta teknologi yang handal, melaksanakan manajemen resiko dan praktek GCG (Good Cooperate Governance) yang baik.
  • Bank BRI akan memberikan keuntungan serta manfaat secara optimal pada pihak-pihak yang berkepentingan.
Baca: Kondisi Ekonomi Indonesia Masa Reformasi

Bagi yang ingin mengulas mengenai sejarah berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) kalian bisa mengunjungi Museum Bank BRI yang berada di kota asal berdirinya yakni Purwokerto. Di dalam museum tersebut terdapat beberapa koleksi yang cukup unik dan bermanfaat. Contohnya koleksi uang kertas asing, baju dan aksesoris pendiri Bank BRI, uang keras lama, uang logam lama, diorama, uang logam asing, mesin pembukuan dan lain-lain.

Sejarah Berdirinya Rakyat Indonesia
Museum Bank Rakyat Indonesia (BRI) di Purwokerto
Alamat : Jl. Sudirman No. 57, Purwokerto, Jawa Tengah, Indonesia.

Baca Juga :
1. Sejarah Politik Etis di Indonesia
2. Tujuan Berdirinya VOC di Indonesia
3. Sejarah Sistem Tanam Paksa di Indonesia
4. Dampak Penjajahan Belanda di Indonesia
5. Dampak Penjajahan Jepang di Indonesia

Demikian Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia beserta visi misi dan beberapa foto jadulnya. Semoga berguna dan bermanfaat bagi yang membacanya. Terimakasih 

Share ke teman kamu:

Related : Sejarah Berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) Lengkap