Perkembangan Perbankan Indonesia Pada Awal Kemerdekaan - Pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, pihak swasta Belanda memiliki bank, yakni De Javasche Bank (DJB). Bank ini memiliki fungsi sebagai bank sirkulasi untuk mengedarkan mata uang dan berfungsi sebagai bang perkreditan untuk memberikan kredit bagi pemerintah dan pengusaha swasta di Indonesia.
Pada tanggal 17 Agustus 1950, bentuk pemerintahan Indonesia dari bentuk RIS berubah menjadi UUDS, namun status De Javasche Bank (DJB) sebagai bank sirkulasi tidak berubah. Hambatan utama adalah personalia kepemimpinan seluruhnya masih di jabat oleh orang-orang Belanda. Kondisi ini kemudian menghambat kebijakan moneter dan kebijakan ekonomi Indonesia.
Artikel Menarik :
Artikel Menarik :
Foto De Javasche Bank (DJB) |
Kemudian pada tanggal 15 Desember 1951, pemerintah Indonesia mengumumkan tentang lahirnya Undang-Undang No. 24 Tahun 1951 tentang nasionalisasi De Javasche Bank (DJB) menjadi Bank Indonesia (BI) yang berfungsi sebagai bank sentral dan bank sirkulasi. Adapun kegiatan sebagai bank biasa dan bank dagang diserahkan kepada bank-bank lain yang ditunjuk sesuai undang-undang.
Langkah yang dilakukan pemerintah kemudian mengganti petinggi-petinggi bang yang sebelumnya menjabat. Pemerintah Indonesia menunjuk Mr. Syarifuddin Prawiranegara sebagai Presiden De Javasche Bank (DJB) menggantikan Dr. Houwink dan jabatan Presiden Bank diganti menjadi Gubernur Bank hingga sekarang.
Proses nasionalisasi De Javasche Bank (DJB) secara resmi ditandai dengan diumumkannya Undang-Undang tentang Nasionalisasi De Javasche Bank (DJB) pada tanggal 15 Desember 1951, penawaran pembelian saham De Javasche Bank (DJB) telah diumumkan pada tanggal 3 Agustus 1951.
Dalam waktu relatif singkat, yakni dua bulan sampai seluruh saham dapat dibeli oleh pemerintah dengan nilai 16,95 juta. Maka dengan penguasaan saham tersebut, pada tanggal 1 Juli 1953 Pemerintah Indonesia resmi mengumumkan telah berdirinya Bank Indonesia.
Upaya lain yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan mendirikan N.V. Bank Industri Negara (BIN) pada tahun 1951 dengan tugas memberikan kredit jangka panjang kepada usaha-usaha industri yang berada di bawah program rencana urgensi perekonomian negara.
Baca Juga :
- Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI)
- Kondisi Ekonomi Indonesia Pada Awal Kemerdekaan
- Kebijakan Ekonomi Indonesia Masa Orde Baru
Sumber Referensi :
- Moedjianto, G. 1989. Indonesia Abad ke 20 : dari Perang Kemerdekaan Pertama sampai Pelita III Jilid II. Yogyakarta : Kanisius.
Demikian pembahasan singkat mengenai Perkembangan Perbankan Indonesia Pada Awal Kemerdekaan. Semoga berguna dan bermanfaat bagi pembaca semua. Baca artikel menarik lainnya, kurang lebih kami mohon maaf. Sekian, terima kasih.