Restorasi Meiji dikenal juga dengan nama Revolusi Meiji, Meiji Ishin (bahasa Jepang) atau Pembaruan Meiji merupakan peristiwa bersejarah bagi negara Jepang yang cukup populer di kalangan masyarakat intelek dunia. Lalu apa sebenarnya pengertian Restorasi Meiji? Secara umum, "Restorasi" berarti pemilihan, bertujuan untuk pembaharuan. Sementara "Meiji" adalah tokoh penting yang berperan besar dalam pembaharuan tersebut.
Latar Belakang Restorasi Meiji
Setelah runtuhnya pemerintahan Shogun (Jendral), maka pada 8 November 1862 M kekuasaan kembali diserahkan pada kaisar. Delapan bulan sebelum Shogun terakhir meletakkan jabatan, kaisar Komei meninggal dunia (3 Februari 1867 M). Sebagai penggantinya ialah Kaisar Mutsuhito, yang pada penyerahan kembali kekuasaan baru berumur 14 tahun.
Masa pemerintahannya dikenal dengan nama Kaisar Meiji (Meiji Tomo). Secara resmi Mutsuhito memegang pemerintahan pada 25 Januari 1868 sampai 30 Juli 1912. Pemulihan kekuasaan ke tangan kaisar Meiji inilah yang kemudian dikenal dengan "Restorasi Meiji".
Karena Mutsuhito masih muda, maka dalam menjalankan pemerintahannya dibantu oleh beberapa orang dari keluarga Choshu (Kido dan Ito), keluarga Satsuma (Saigo dan Okubo), keluarga Hizen (Okuma) dan keluarga Tosa (Itagaki dan Iwakura) yang berperan juga sebagai penasehat.
Karena Mutsuhito masih muda, maka dalam menjalankan pemerintahannya dibantu oleh beberapa orang dari keluarga Choshu (Kido dan Ito), keluarga Satsuma (Saigo dan Okubo), keluarga Hizen (Okuma) dan keluarga Tosa (Itagaki dan Iwakura) yang berperan juga sebagai penasehat.
Kaisar Meiji
|
Dengan demikian Restorasi Meiji tahun 1867 M tersebut merupakan suatu revolusi politik di Jepang barat yang direncanakan oleh para samurai, dan bangsawan feodal yang merasa tidak puas berada dibawah kekuasaan Shogun, dan dibantu dengan segenap rakyat Jepang. Peralihan pemerintahan dari Shogun ke Kaisar sebagai seorang yang berhak atas kekuasaan baik secara teoritis maupun secara praktis.
Baca; Sejarah Dinasti Chou
Baca; Sejarah Dinasti Chou
Setelah Kaisar Meiji naik tahta, ibu kota Jepang dipindahkan dari Kyoto ke Yedo dan namanya diubah menjadi Tokyo pada 26 November 1868 M. Pada 6 April 1868 M, untuk pertama kalinya dalam sejarah Jepang "Meiji Tenno" mengangkat "sumpah setia" di hadapan daimyo dan aristokrat, sumpah tersebut berisi 4 asas, antara lain :
1. Asas Musyawarah
- Musyawarah merupakan sesuatu yang harus dipegang teguh. Semua peraturan negara akan ditetapkan dengan jalan musyawarah. Dalam hal ini akan dibentuk Dewan Nasional dan Dewan Setempat.
2. Asas Persatuan
- Seluruh rakyat Jepang dari yang rendah sampai ke yang tinggi harus bersatu dan sependapat, agar ketertiban dalam masyarakat dapat terpelihara dengan baik. Hak-hak bagi semua lapisan masyarakat akan dijamin oleh negara.
3. Asas Keadilan
- Asas ini akan dipegang teguh oleh Kaisar. Segala tradisi lama yang merugikan bangsa dan negara dihapuskan. Persamaan hak dan kewajiban akan dijadikan dasar kehidupan nasional.
4 Asas Pendidikan
- Pendidikan yang merupakan kombinasi antara sistem pendidikan yang lama dengan yang baru (campuran cara berfikir China dan Jepang, serta pendidikan Barat) akan dijadikan dasar bagi terciptanya negara baru yang maju, dan modern seperti Barat. Dalam hal ini Jepang akan mengambil dan mempergunakan tenaga-tenaga asing yang cukup guna melaksanakan pembangunan bangsa dan negara Jepang.
Dari isi sumpah di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan pemerintahan negara dipimpin oleh Kaisar, dibantu rakyat untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.
Baca sejarah: Hari Kemerdekaan Jepang
Baca sejarah: Hari Kemerdekaan Jepang
Jalannya Restorasi Meiji
Meiji Restoration |
Restorasi yang dijalankan oleh Meiji Tenno meliputi bidang politik, perekonomian, pendidikan dan militer. Berikut penjelasannya.. Jumlah Penduduk Jepang
Restorasi Meiji Bidang Politik
Langkah-langkah yang diambil oleh Meiji Tenno dalam mengadakan restorasi dalam bidang politik adalah sebagai berikut :
- Kaisar berpegang teguh pada charter out (sumpah).
- Sistem pemerintahan meniru sistem Barat, yakni dibagi menjadi beberapa departemen.
- Sistem pemerintahan Feodal dihapuskan. Seluruh tanah negara dibagi dalam banyak prefecture (daerah yang dipimpin oleh Kepala Departemen.
- 4. Pemerintah mengizinkan adanya National Assembly.
Pada awal tahun 1868 sistem feodal masih tetap dipakai. Kemudian secara resmi sistem pemerintahan ini dihapus pada 1871 M dengan dikeluarkannya "Imperial Rescript" oleh kaisar. Semenjak saat itu, golongan samurai mendapatkan kesempatan memegang jabatan dal;am pemerintahan pusat maupun provinsi-provinsi.
Rekomendasi artikel menarik lain, baca :
Walaupun secara resmi pemerintahan feodal telah dihapuskan, namun rakyat belum merasa puas karena ternyata pemerintah masih dimonopoli oleh golongan tertentu, artinya pemerintah masih bersifat oligarkhi. Oleh karena itu, rakyat menuntut agar kaisar segera membentuk sistem pemerintahan dengan perwakilan.
Hal ini dijawab oleh kaisar dengan dengan suatu pernyataan bahwa ia akan memerintah menurut kehendak rakyat dan akan membentuk konstitusi. Pembentukan konstitusi dilakukan oleh Ito Hirobumi bersama dengan pembantu-pembantunya, dan berhasil, pada 11 Februari 1889 secara resmi konstitusi diumumkan oleh kaisar kepada seluruh rakyat Jepang. Konstitusi 1889 mengandung pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
a. Kedudukan Kaisar
Kaisar adalah sumber dari segala kekuasaan. Kedudukan kaisar adalah suci, tidak bisa diganggu gugat. Kekuasaan praktis dijalankan oleh badan-badan pemerintah atas perintah kaisar. Dalam menjalankan pemerintahan legislatif kaisar dibantu oleh Diet.
b. Diet (DPR)
Sistem perwakilan di Jepang menganut sistem seperti di Eropa Barat, terdiri dari dua yakni House of Peers (anggotanya terdiri dari para bangsawan) dan House of Representative (anggotanya terdiri dari rakyat basa yang ditunjuk dan dipilih).
c. Kabinet
Kabinet diketuai oleh Perdana Menteri, mempunyai departemen : dalam negeri, luar negeri, pendidikan, perhubungan, keuangan, kehakiman, perdagangan dan industri, pertanian dan kehutanan, kereta api dan seberang laut.
d. Prive Council (DPA)
Restorasi Meiji Bidang Perekonomian
Restorasi Meiji juga merupakan revolusi ekonomi, di mana sistem ekonomi feodal runtuh dan digantikan dengan sistem ekonomi kapitalis modern. Baik persoalan politik maupun ekonomi di Jepang, sama-sama memperoleh pengaruh Barat. Dalam masalah ekonomi ada dua hal yang harus diperhatikan, yakni :
- Bagaimana cara menguasai kembali sumber-sumber perekonomian, penghasilan ekonomi, terutama untuk kepentingan militer Jepang. Hal ini ditempuh dengan cara antara lain : membangun jalan-jalan kereta api, mendirikan bank-bank, mengijinkan pelayaran bagi kapal-kapal asing.
- Bagaimana cara mengembangkan ekonomi Jepang yang sebaik-baiknya. Ditempuh dengan jalan antara lain a) mengirim misi untuk belajar pengetahuan ekonomi Barat, b) membuka hubungan ekonomi dengan bangsa-bangsa Barat secara luas, c) membuka pabrik-pabrik.
Pembangunan dibidang ekonomi, meliputi bidang pertanian, perindustrian dan perdagangan. Namun, yang paling berhasil adalah perindustrian dan perdagangan. Perdagangan Jepang maju pesat berkat kebijakan politik dumping. Di bidang industri muncul golongan baru yang disebut Zaibatsu yang terdiri dari keluarga Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo dan Jassuda.
Restorasi Meiji Bidang Pendidikan
Sistem pendidikan di Jepang meniru sistem pendidikan ala Barat. Dasar moral yang diajarkan di semua sekolah adalah Shintoisme dan Buddhisme. Tujuan pemerintahan Meiji mengadakan pembaharuan bidang pendidikan ialah :
- Untuk mencapai persatuan nasional yang kuat.
- Untuk melatih rakyat tentang kesetiaan terhadap negara.
- Untuk memperoleh pengetahuan dan teknik modern.
- Untuk kesempurnaan pertahanan nasional.
Berkat kemajuan di bidang pendidikan, maka terciptalah negara Jepang yang modern, sejajar dengan negara-negara Barat. Jepang akhirnya dapat memiliki ahli-ahli dalam semua bidang ilmu pengetahuan yang akhirnya dapat membawa kemajuan Jepang ke puncaknya.
Restorasi Meiji Bidang Militer
Restorasi Meiji tidak hanya dilakukan dalam bidang politik, ekonomi atau pun pendidikan, tetapi juga dalam bidang kemiliteran. Latar belakang Kaisar Meiji mengadakan pembaharuan dalam bidang militer antara lain :
- Adanya peristiwa Kagosima dan Shimonoseki telah memperlihatkan bangsa Jepang, bahwa sistem pertahanannya telah usang. Bangsa Jepang sadar bahwa angkatan perang mereka bukanlah tandingan bagi kekuatan militer Barat.
- Adanya desakan yang menghendaki kaisar tetap menjadi pemegang kekuasaan tertinggi atas pertahanan negara.
- Menginginkan adanya militer yang disiplin, setia dan berani.
- Untuk mempertahankan kemerdekaan terhadap kemungkinan adanya desakan dari negara-negara lain dan demi kejayaan bangsa serta negara Jepang.
Pembaruan dalam bidang militer dilakukan dengan beberapa langkah, pertama penghapusan golongan samurai dan diadakannya wajib militer melalui Undang-Undang pada tahun 1872. Dengan dihapuskannya kaum samurai, fungsi pertahanan tidak lagi menjadi kewajiban satu golongan, melainkan menjadi tanggung jawab seluruh rakyat.
Dampak Restorasi Meiji
Jauh sebelum Restorasi Meiji, Jepang dianggap sebagai negara yang lemah, terbelakang dan menjadi mangsa bagi negara-negara imperialis Barat. Akan tetapi setelah Restorasi dalam segala bidang ternyata memberikan hasil yang sangat menakjubkan. Bangsa dan negara Jepang melaju ke masa kejayaannya, Jepang menjadi negara yang kuat dan modern yang sejajar dengan negara-negara Barat.
Dampak Restorasi Meiji dalam bidang pemerintahan telah menumbangkan pemerintahan feodal, yakni sekat tahun 1889 M setelah dibentuknya Konstitusi baru, maka pemerintahan Jepang bercorak demokratis. Kemudian dalam bidang ekonomi, terbukti negara Jepang pada akhir abad ke XIX telah dapat menguasai pasaran di seluruh Asia, bahkan menjadi saingan berat bagi Eropa dan Amerika.
Restorasi Meiji dalam bidang pendidikan memberikan hasil yang cukup mengagumkan. Jepang menjadi negara pertama di Asia yang bebas buta huruf, bahkan Jepang menjadi pelopor bagi Asia dalam usaha memajukan pendidikan. Kemajuan pendidikan menjadi pondasi bagi pembangunan ke arah negara modern.
Terakhir, dampak Restorasi Meiji dalam bidang militer yaitu Jepang memiliki angkatan perang yang kuat dan disiplin, taat dan berani. Hal ini terbukti dalam setiap peperangan yang dilakukan, Jepang selalu memperoleh kemenangan yang gemilang, baik melawan negara Asia maupun negara Barat.
Baca Juga :
Sumber Referensi :
- Buku karya Drs. Leo Agung S., M.Pd berjudul "Sejarah Asia Timur 1", Penerbit : OMBAK.