Perjanjian Saragosa merupakan salah satu perundingan bersejarah yang akan kita bahas pada artikel kali ini, sub tema meliputi isi, latar belakang, tujuan dan dampaknya. Bagi yang tertarik mempelajari berbagai perjanjian-perjanjian penting dan terkenal di dunia, blog ini ada kategori khusus terkait dengan "Sejarah Perjanjian". Kalian bisa menemukan perjanjian besar, contohnya Perjanjian Renville dan Perjanjian Linggarjati yang sangat berpengaruh bagi Indonesia dan sering juga dibahas dalam pelajaran sejarah di SMP maupun SMA.
Kembali ke topik Perjanjian Saragosa atau bisa disebut dengan "Zaragoza" adalah perundingan antara Spanyol dan Portugis untuk menentukan batas daerah-daerah koloni (jajahan) di belahan bumi timur. Perjanjian Saragosa ditandatangani oleh kedua negara pada tanggal 22 April 1529. Ada beberapa hasil dan kesepakatan yang disepakati oleh kedua negara, berikut ini penjelasan rinci isi Perjanjian Saragosa.
Isi Perjanjian Saragosa
- Portugis tetap melakukan aktivitas koloni dan perdagangan di wilayah Maluku sampai ke Tanjung Harapan.
- Spanyol harus meninggalkan daerah koloni di Maluku dan memusatkan kegiatan koloni dan perdagangan di negara yang sekarang bernama Filipina.
- Bangsa Portugis memiliki hak atas wilayah kekuasaan dari Brazil hingga ke timur wilayah Maluku.
- Sementara itu, Spanyol daerah kekuasaannya meliputi kawasan Meksiko sampai ke barat wilayah Filipina.
Itulah isi perjanjian Saragosa yang mengakibatkan terjadinya koloni perdagangan di Maluku akhirnya dikuasai oleh Portugis. Bukti kuat adanya penjajahan Portugis di Maluku dapat kita jumpai dari beberapa peninggalan sejarah berupa Benteng, bukti lain yakni banyaknya penganut agama Kristen Katolik yang sama dengan negara Portugis di Maluku.
Baca: Perlawanan Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Baca: Perlawanan Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Latar Belakang Perjanjian Saragosa
Latar Belakang Perjanjian Saragosa antara Spanyol dan Portugis disebabkan karena adanya perebutan daerah kekuasaan yang terjadi di Kepulauan Maluku. Perlu anda ketahui, wilayah Maluku dulunya adalah penghasil rempah-rempah terbesar di Nusantara. Sehingga daerahnya banyak diperebutkan oleh bangsa-bangsa luar, seperti Spanyol, Portugis dan Belanda.
Kedatangan Portugis pertama kali di Maluku berlangsung pada tahun 1512, tepatnya di daerah Ternate. Kedatangan tersebut disambut baik oleh Raja Ternate. Datangnya Portigus ternyata bertepatan dengan adanya konflik antara Kerajaan Ternate dan Tidore. Awalnya Portugis datang untuk tujuan mencari rempah-rempah, namun setelah adanya bantuan untuk pembangunan benteng di Kerajaan Ternate yang berfungsi sebagai pelindung dari musuh (Tidore), maka hak monopoli perdagangan diberikan ke Portugis di wilayah ini.
Setelah pembangunan benteng tersebut, hubungan Portugis dan Ternate pada awalnya harmonis (saling menguntungkan). Tetapi, lama kelamaan pada perkembangan selanjutnya monopoli perdagangan yang didapat ternyata dibarengi dengan kekerasan terhadap rakyat dan portugis bertindak sewenang-wenang seolah-olah ingin menguasai wilayah. Kekejaman portugis kemudian memunculkan pertentangan, permusuhan pun memuncak setelah dibunuhnya Sultan Hairun yang saat itu menjadi raja Ternate.
Usaha untuk menguasai wilayah di Maluku oleh Portugis kemudian mengalami sedikit masalah setelah kedatangan bangsa Spanyol di Maluku pada tahun 1521, tepatnya daerah Tidore. Perebutan wilayah yang menjadi sumber rempah-rempah besar ini menimbulkan konflik diantara dua negara. Konflik antara Portugis dan Spanyol di Maluku merupakan latar belakang dari Perjanjian Saragosa.
Baca: Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis
Baca: Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Portugis
Tujuan Perjanjian Saragosa
Perjanjian Saragosa dibentuk pada tanggal 22 April 1529, perundingan ini kemudian dilangsungkan di negara Spanyol, tepatnya di kota Saragosa. Perjanjian Saragosa ditandatangani oleh kedua pemimpin (kepala negara), yakni Kaisar Charles V (Spanyol) dan Raja Jhon III (Portugis).
Apa tujuan sebenarnya Perjanjian Saragosa? Dapat disimpulkan bahwa tujuan Perjanjian Saragosa adalah menyelesaikan konflik antara Portugis dan Spanyol akibat adanya perebutan daerah kekuasaan. Pembagian wilayah kekuasaan akhirnya dapat disepakati oleh kedua pihak melalui meja perundingan, akhirnya konflik berakhir.
Dampak Perjanjian Saragosa
Perjanjian yang diprakarsai oleh Paus ini ternyata menimbulkan berbagai dampak. Berikut ini beberapa dampak setelah adanya perjanjian Saragosa, meliputi :
- Wilayah Maluku menjadi terkenal dengan daerah penghasil rempah-rempah terbesar dan murah saat itu.
- Munculnya berbagai pendapat dan pemikiran baru bahwa bumi itu bulat bukan datar.
- Portugis melakukan monopoli perdagangan dan penguasaan wilayah di Maluku.
Itulah sedikit pembahasan mengenai Isi Perjanjian Saragosa beserta Latar Belakang, Tujuan dan Dampak. Semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca, jangan lupa baca artikel menarik lainnya.
Sumber Referensi :
- Buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid III
- Wikipedia Indonesia
Baca Juga :