Latar Belakang Lahirnya Orde Baru merupakan fokus utama topik pembahasan artikel kali ini, setelah sebelumnya kita ulas tentang sejarah orde baru mulai dari tujuan, kebijakan ekonomi, sistem pemerintahan yang dianut, trilogi pembangunan dan revolusi hijau yang menjadikan Indonesia swasembada beras. Latar belakang lahirnya (munculnya) orde baru bermula ketika terjadi peristiwa besar dalam sejarah Indonesia, yaitu peristiwa pada tanggal 30 September 1965, di mana terjadi pembunuhan terhadap enam perwira tinggi militer RI.
Kekacauan besar ini lebih kita kenal dengan sebutan G30S/PKI. Untuk menyelesaikan segala permasalahan yang muncul akibat peristiwa ini, Ir. Soekarno (Presiden Indonesia) kemudian mengeluarkan surat perintah kepada Soeharto agar segera memulihkan dan mengamankan ketertiban, dan stabilitas negara. Surat perintah ini dikeluarkan pada tanggal 11 Maret, populer dengan julukan Supersemar. Lebih lengkapnya, berikut penjelasan terkait dengan latar belakang lahirnya orde baru (ORBA).
Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
1. Terjadinya Peristiwa G30S/PKI
Kronologi peristiwa ini terjadi pada dini hari tanggal 1 Oktober 1965, 6 Jenderal Senior dan beberapa orang lainnya dibunuh dibawah pasukan pimpinan Letnan Kolonel Untung. Enam pejabat tinggi yang dibunuh meliputi : Letnan Jenderal TNI Ahmad Yani, Mayjen Mas Tirtodarmo Haryono, Mayjen Raden Suprapto, Mayjen Siswondo Parman, Brigjen Donald Isaac Panjaitan dan Brigjen Sutoyo Siswomohardjo.
Sasaran utama dalam pembunuhan tersebut adalah Jenderal TNI Abdul Harris Nasution, namun beliau berhasil kabur dan selamat dari peristiwa tersebut. Tapi sangat disayangkan, putri beliau dan ajudannya menjadi korban dalam pembunuhan tersebut. Gerakan ini mengakibatkan kondisi stabilitas Indonesia menjadi kacau.
Untuk mengatasi kekacauan, Presiden Soekarno kemudian mengeluarkan Supersemar (surat perintah 11 Maret) yang diserahkan kepada Soeharto. Penyerahan surat tersebut membuat integrasi Soeharto semakin kuat, dan pada perkembangan selanjutnya ia menjadi presiden menggantikan Soekarno.
2. Kondisi Ekonomi Indonesia Semakin Memburuk
Memburuknya kondisi ekonomi Indonesia pada masa orde lama merupakan salah satu latar belakang lahirnya orde baru. Lesunya bidang ekonomi ditandai dengan :
- Inflasi tinggi, mencapai 650%.
- Persaingan komoditas ekspor kopi dan karet dengan negara lain.
- Tingkat Investasi rendah.
- Pendapatan rata-rata masyarakat/penduduk rendah.
- Kurangnya tenaga ahli bidang industri.
- PDB (Produk Domestik Bruto) sangat rendah.
3. Pembentukan Front Pancasila
Semakin parahnya kondisi ekonomi dan politik Indonesia pasca peristiwa G30S/PKI mengakibatkan mulai bermunculan aksi-aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa yang tergabung dalam Front Pancasila, terdiri dari KAMI (kesatuan aksi mahasiswa Indonesia), KAPPI (kesatuan pemuda pelajar), KABI (kesatuan buruh), KAWI (kesatuan wanita), KASI (kesatuan sarjana) dan KAGI (kesatuan guru). Kesatuan-kesatuan ini didukung sepenuhnya oleh TNI (Tentara Nasional Indonesia). Pada perkembangan selanjutnya, FP (Front Pancasila) merupakan pihak yang menandatangani Tritura.
4. Kemarahan Rakyat Terhadap Gerakan G30S/PKI
Adanya peristiwa besar pembunuhan petinggi TNI pada tanggal 30 September dibarengi dengan tindakan keji yang dilakukan oleh PKI kepada rakyat. Oleh sebab itu, rakyat menuntut agar PKI di bubarkan dan para petingginya diberi hukuman yang setimpal. Tuntutan rakyat ini kemudian tertuang dalam Tritura (tiga tuntutan rakyat). Isinya terdiri dari :
- Pembubaran Organisasi PKI (Partai Komunis Indonesia).
- Penurunan Harga Barang yang diperjual belikan setiap hari.
- Pembersihan kabinet Dwikora dari antek-antek PKI.
Baca Juga : Revolusi Hijau Masa Orde Baru
5. Merosotnya Wibawa Soekarno Kemudian Keputusan TAP MPRS No.XXXIII/1967
Wibawa dan kekuasaan Presiden Soekarno semakin melemah, disebabkan karena kecurigaan pihak TNI AD dan rakyat atas peristiwa G30S/PKI. Soekarno tidak mau membubarkan PKI, ia beranggapan PKI tidak bersalah, tapi pemimpinnya yang keblinger. Sebab lainnya adalah adanya dualisme kepemimpinan setelah dikeluarkannya Supersemar. Soekarno sebagai presiden, sementara Soeharto sebagai pelaksanaan pemerintahan.
Kondisi ini kemudian membuat Soeharto semakin dikenal, puncaknya pada sidang MPRS No.XXXIII/1967 isinya pencabutan jabatan Presiden Soekarno, kemudian pengangkatan Soeharto menjadi Presiden. Secara resmi, Soeharto kemudian diangkat menjadi presiden RI pada tanggal 12 Maret 1967. Maka berakhirlah masa orde lama, dan digantikan dengan orde baru.
Baca Juga :
Demikian penjelasan menarik tentang Latar Belakang Lahirnya Orde Baru, semoga bermanfaat. Jangan lupa baca artikel menarik lainnya dibawah ini.