Kumpulan Materi Sejarah, Wisata dan Artikel Menarik Lainnya

Proses Tenaga Eksogen dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Manusia

Proses Tengara Eksogen dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan – Pembahasan kali ini merupakan lanjutan rangkuman materi sebelumnya, di mana kita telah kupas tuntas materi tentang proses tenaga endogen. Secara umum, pengertian tenaga eksogen merupakan tenaga yang berasal dari luar bumi. Contoh tenaga eksogen yaitu meliputi panas matahari, hujan, luncuran gletser, aliran air, angin dan mahluk hidup. Untuk mengetahui proses tenaga eksogen lebih lanjut, baca pembahasan dibawah ini.

Baca : Batuan Pembentuk Kulit Bumi

Proses Tenaga Eksogen

Proses Tenaga Eksogen
Memahami Proses Tenaga Eksogen dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan

Tenaga eksogen dapat merubah bentuk muka bumi menjadi berbukit, berlubang, cembung dan cembung serta bentuk lainnya. Beberapa para ahli mengatakan bahwa tenaga eksogen memiliki sifat merusak. Artinya, dalam proses tenaga endogen terjadi sebuah kerusakan yang merugikan bumi atau lingkungan hidup didalamnya. Kerusakan yang ditumbulkan meliputi erosi (pengikisan), pelapukan, dan pengangkutan atau disebut mass wasting.

Bentuk muka bumi yang dihasilkan oleh tenaga eksogen antara lain sebagai berikut.

Erosi Pembentuk Muka Bumi

Erosi Tanah

Erosi merupakan salah satu pembentuk muka bumi dari proses tenaga eksogen, namun bersifat merusak. Proses terjadinya erosi dimulai dari batuan yang terkena sinar matahari secara terus-menerus setiap hari, batuan tersebut kemudian menjadi panas pada siang hari. Namun menjadi dingin di malam haru karena cuaca maupun terkena hujan.

Baca juga: Pengertian Geografi dan Ruang Lingkupnya

Lambat laun batuan tersebut lapuk. Batuan yang telah lapuk selanjutnya akan terkikis dan perpindah tempat akibat adanya tenaga angin, air dan gletser. Berikut ini beberapa jenis erosi.

1. Erosi Tenaga Air

  • Aliran-aliran yang dijadikan saluran pada saat terjadi erosi oleh air. Jenis aliran ini, yaitu riil, parit (gully), lembah (valley), ngarai (canyon).
  • Bentuk sisa erosi air berupa igir-igir pegunungan dan bukit-bukit dan peneplain. Peneplain adalah dataran rendah yang tererosi dan di sana-sini ditemukan sisa-sisa erosi yang berbentuk batuan yang menonjol. Sisa-sisa erosi yang demikian disebut monadnok. Contoh, Monadnok di Indonesia adalah Pulau Bangka dan Pulau Belitung.
  • Bentuk endapan erosi air berupa delta, kipas aluvial, dan dataran banjir.

2. Erosi Tenaga Air

  • Lubang-lubang bekas tiupan angin (blow holes)
  • Bentuk sisa, contohnya batu jamur (pedestals rocks)
  • Bentuk endapan, contohnya bukit pasir (sand dunes), endapan halus (loess)
  • 3. EROSI TENAGA GELOMBANG
  • Gua-gua laut, celah-celah, serta lengkung laut.
  • Bentuk sisa, yaitu dasar pantai yang datar (platform) dan tanjung dengan ujung yang curam.
  • Bentuk endapan, yaitu gosong-gosong pasir (bars), laut dangkal dengan endapan sementara di dalamnya (beach).

3. Erosi Tenaga Glester

  • Ledok berundak (Cirques) dan palung glasial.
  • Bentuk sisa berupa puncak bukit yang mirip dengan tanduk (matterhorn peaks) dan igir-igir yang tajam dan kasar (aretes)
  • Bentuk endapan berupa morena, drumlin, dan esker.

4. Hasil Dari Tenaga Makhluk Hidup (Organisme)

  • Bentuk erosi berupa liang-liang galian binatang (burrows).
  • Bentuk endapan seperti sarang binatang dan karang koral.

Faktor Penyebab Terjadinya Erosi

Erosi dapat terjadi jika ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya erosi, antara lain sebagai berikut.
  • Tanah, memengaruhi terhadap besar kecilnya tanah yang tererosi, yang dapat dipengaruhi dari tekstur (kasar halus), struktur (bentuk) tanah maupun permeabilitas tanahnya.
  • Vegetasi, yaitu ada tidaknya vegetasi di atas tanah dapat memperbesar atau mengurangi terjadinya erosi.
  • Relief, yaitu panjang dan kemiringan lereng memengaruhi terhadap besar kecilnya tingkat erosi tanah.
  • Iklim, yang paling berpengaruh dari faktor iklim adalah tinggi rendahnya curah hujan.
  • Manusia, yaitu aktivitas manusia dalam mengelola tanah akan memengaruhi terhadap besar kecilnya erosi.

Pelapukan Proses Tenaga Eksogen

Contoh Pelapukan Tenaga Eksogen

Proses tenaga eksogen kedua adalah pelapukan. Secara umum, pelapukan menghasilkan bentuk muka bumi. Secara umum, definisi pelapukan merupakan peristiwa penghancuran batuan dari batuan yang berbentuk gumpalan menjadi butiran yang kecil bahkan larut dalam air.

Pelapukan terdiri atas pelapukan fisik, pelapukan kimia, dan pelapukan organis.

1. Pelapukan Fisik

Beberapa penyebab terjadinya pelapukan fisik yaitu karena tenaga panas, angin, air hujan, air mengalir dan gletser. Pelapukan fisik terjadi secara alami tanpa ada campur tangan manusia sehingga kondisi alam suatu wilayah akan sangat menentukan terjadi pelapukan.

CONTOH PELAPUKAN FISIK

Contoh proses terjadinya pelapukan fisik, yaitu;

Apabila siang hari sinar matahari mengenai batuan, maka apa yang akan terjadi? Batuan menjadi panas bukan? Apa yang terjadi bila benda menjadi panas? Benda akan membesar atau memuai bila terkena panas. Demikian juga dengan batuan. Batuan akan memuai bila terkena panas, akibatnya batuan relatif akan retak.

Pada malam hari batuan akan kembali dingin, kemudian menyusut. Demikian seterusnya berlangsung setiap hari maka akan berakibat batuan cepat hancur, atau menjadi lapuk. Itulah contoh pelapukan fisik oleh tenaga panas.

2. Pelapukan Kimiawi

Pelapukan kimiawi terjadi karena proses kimiawi. Misalnya batuan kapur yang terkena air. Batuan kapur atau gamping dengan rumus kimia CaCO3 bila bercampur dengan air hujan (H2O) yang mengandung CO2 maka akan larut menjadi Ca(HCO3)2. Itulah contoh pelapukan kimiawi. Di perbukitan kapur, akibat pelapukan kimiawi dapat dilihat hasilnya, yang berupa gua.

3. Pelapukan Organis atau Biologis

Pelapukan yang disebabkan oleh mahluk hidup dinamakan pelapukan biologis atau pelapukan organis. Makhluk hidup yang berperan dalam pelapukan ini, yaitu manusia, hewan maupun tumbuhan. Aktivitas manusia dalam mengelola lahan, akar tumbuhan dapat menembus batuan hingga batuan menjadi retak dan lapuk. Serta semut, cacing, maupun tikus mampu merusak batuan hingga batuan menjadi lapuk.

Baca juga: Dampak Tenaga Endogen

Pengangkutan Material atau Mass Wasting

Pengangkatan Material Mass Wasting

Proses tenaga eksogen ketiga yaitu pengangkatan material. Mass wasting berlangsung sebab terdapatnya dampak gaya gravitasi bumi hingga berlangsung pengangkutan atau perpindahan material dari satu tempat ke lain tempat. Proses mass wasting terjadi dalam empat jenis gerakan material.

1. PERGERAKAN PELAN (LAMBAT)

Rayapan (creep) adalah bentuk dari jenis pergerakan yang lambat. Rayapan adalah gerakan tanah dan puing batuan yang menuruni lereng secara pelan, dan biasanya sulit untuk diamati kecuali dengan pengamatan yang cermat. Rayapan terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut.

  • Rayapan tanah, yaitu, gerakan tanah menuruni lereng.
  • Rayapan talus, sebuah gerakan puing batuan hasil pelapukan di lereng curam yang menuruni lereng.
  • Rayapan batuan, merupakan gerakan blok-blok secara individual yang berlangsung menuruni lereng.
  • Rayapan batuan-gletser (rock gletser creep), yaitu gerakan lidah-lidah batuan yang tercampak menuruni lereng.
  • Soilfluction, yaitu aliran pelan masa batuan yang kenyang air dan tidak terkurang di dalam saluran tertentu, mengalir menuruni lereng.

2. PERGERAKAN CEPAT

Pergerakan cepat terdiri sebagai berikut.

  1. Aliran tanah, yaitu gerakan berlempung atau berlumpur yang kenyang air menuruni teras atau lereng perbukitan yang kemiringannya kecil.
  2. Aliran lumpur, yaitu gerakan puing batuan yang kenyang air menuruni saluran tertentu secara pelan hingga sangat cepat.
  3. Gugur puing, secara umum puing-puing batuan yang meluncur dalam saluran yang sempit kemudian menuruni lereng curam.

3. LONGSOR LAHAN (LANDSLIDE)

Longsor lahan merupakan jenis gerakan yang mudah diamati, dan biasanya berupa puing masa batuan. Longsor lahan terdiri sebagai berikut.
  • Luncur, yaitu gerakan penggelinciran dari satu atau beberapa unit puing batuan, dan biasanya disertai suatu putaran ke belakang terhadap lereng atas di tempat gerakan terjadi.
  • Longsor puing, yaitu peluncuran puing batuan yang tidak terpadatkan, bergerak dengan cepat tanpa putaran ke belakang.
  • Longsor batu, yaitu masa batuan yang secara individu meluncur atau jatuh menuruni permukaan lapisan atau sesaran.
  • Jatuh puing, merupakan puing batuan yang jatuh hampir bebas dari suatu permukaan vertikal atau secara menggantung.
  • Jatuh batu, adalah blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng yang curam.

3. AMBLESAN (SUBSIDENSI)

Amblesan, yaitu pergeseran tempat ke arah bawah tanpa permukaan bebas maupun pergeseran horizontal. Hal ini umumnya karena terjadi perpindahan material secara pelan-pelan di daerah masa yang ambles.

Baca: Dampak Tenaga Eksogen

Nah itulah rangkuman penjelasan secara lengkap mengenai proses tenaga eksogen dan pengaruhnya terhadap kehidupan. Semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua dan baca juga artikel menarik terkait dengan tenaga endogen dan eksogen.

Share ke teman kamu:
Tags :

Related : Proses Tenaga Eksogen dan Pengaruhnya Terhadap Kehidupan Manusia