Sebutkan sumber sejarah kerajaan Samudra Pasai? Kesultanan Samudra Pasai merupakan salah satu kerajaan Islam yang pernah berdiri di Pulau Sumatera. Untuk membuktikan kebenaran mengenai sejarah berdirinya kerajaan Samudra Pasai, maka dibutuhkan sumber sejarah atau bukti sejarah yang berisi fakta-fakta. Sumber sejarah kerajaan Samudra Pasai bisa dalam bentuk tertulis dan benda peninggalan sejarah.
Pada kesempatan kali ini kami akan menyebutkan dan menjelaskan sumber sejarah Kerajaan Samudra Pasai secara lengkap. Secara geografis, kerajaan Islam ini terletak di pesisir pantai utara Sumatera. Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik As Saleh pada tahun 1267 masehi. Beberapa bukti sejarah telah menemukan fakta menarik tentang berdirinya kerajaan Islam ini. Langsung saja, berikut ini beberapa sumber sejarah kerajaan Samudra Pasai.
Lonceng Cakra Donya |
Baca Juga : Sumber Sejarah Masuknya Islam di Indonesia
Sumber Sejarah Kerajaan Samudra Pasai
1. Hikayat Raja-Raja Pasai
Hikayat ini merupakan sebuah karya yang ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu. Isinya bercerita mengenai kerajaan Islam pertama di Nusantara yang terletak di Aceh, yaitu Samudra pasai.
Berdasarkan hikayat ini, dapat kita ketahui pendiri kerajaan Samudra Pasai, yaitu Sultan Malik As Saleh atau nama aslinya Marah Silu. Sebagian besar isi hikayat ini penuh dengan mitos dan legenda, tapi hikayat ini telah membantu dalam mengungkap kebenaran kerajaan Samudra Pasai.
2. Kitab Rihlah ila I-Masyriq
Sumber sejarah kerajaan Samudra Pasai selanjutnya adalah sebuah kitab karya Abu Abdullah Ibn Batutah. Ia merupakan musafir Maroko yang melakukan pengembaraan ke timur hingga singgah ke wilayah Samudra Pasai pada tahun 1345.
Dalam kunjungannya ke Samudra Pasai, saat itu kesultanan dipimpin oleh Sultan Al-Malik Azh-Zhahir II atau pada periode 133? hingga 1349 masehi. Ibnu Batutah sendiri pernah berkeliling ke pelosok dunia pada Abad Pertengahan.
Menurut Ibnu Batutah, Samudra Pasai adalah pusat studi Islam. Saat berkunjung di kerajaan ini, ia dijemput oleh laksamana muda dari Pasai yaitu bernama Bohuz. Ia pun selanjutnya diundang ke istana. Setelah singgah di Samudra Pasai, ia kemudian melanjutkan perjalanan ke China.
3. Kronik China
Di dalam kronik China, Samudra Pasai dikenal dengan nama Tsai-nu-li-a-pi-ting-ki. Disebutkan bahwa armada kapal Cheng Ho dengan sekitar 200an kapal mengunjungi Samudra Pasai secara berturut-turut pada tahun 1405, 1408 dan 1412.
Dalam catatan tersebut, dijelaskan bahwa jarak tempuh menuju Samudra Pasai sekitar 3 hari 3 malam. Pada kunjungannya tersebut, Cheng Ho memberikan hadiah dari Kaisar China yaitu berupa Lonceng Cakra Donya.
Kemudian pada tahun 1434 Sultan Pasai mengirim saudaranya bernama Ha-li-zhi-han, namun ia wafat di Beijing. Selanjutnya Kaisar Xuande (Dinasti Ming) mengutus utusannya bernama Wang Hinhong untuk mengabarkan berita tersebut ke Samudra Pasai.
4. Lonceng Cakra Donya
Keberadaan lonceng pemberian kaisar China masih ada hingga sekarang dan menjadi bukti serta sumber sejarah kerajaan Samudra Pasai. Lonceng ini berbentuk stupa, memiliki tinggi 125 cm, lebar 75 cm. Di bagian luar lonceng terdapat hiasan-hiasan kombinasi aksara China dan Arab.
5. Naskah Surat Sultan Zainal Abidin
Sumber sejarah kerajaan Samudra Pasai selanjutnya berupa naskah surat yang ditulis oleh Sultan Zainal Abidin, tepatnya pada tahun 1518 masehi. Surat ini ditujukan kepada Kapitan Moran.
6. Stempel Kerajaan Samudra Pasai
Berdasarkan hasil penelitian oleh Tim peneliti sejarah kerajaan Islam. Ditemukan bukti bahwasanya stempel ini merupakan milik Sultan Muhammad Malikul Zhair. Stempel ini ditemukan di Desa Kuta Krueng, Kecamatan Samudra, Kab. Aceh Utara. Namun saat ditemukan, dibagian gagang stempel sudah rusak.
7. Makam Sultan Maslik Al Shaleh
Lokasi makam ini berada di Desa Beuringin, Kecamatan Samudra. Jaraknya kurang lebih 17 km di sebelah timur kota Lhokseumawe.
Baca: Peninggalan Kerajaan Majapahit
Baca: Peninggalan Kerajaan Majapahit
8. Makam Sultan Muhammad Malik Al Zahir
Makam ini lokasinya bersebelahan dengan makam Sultan Malik Al Shaleh. Hal ini karena beliau merupakan putranya yang juga pernah memimpin Kesultanan Samudra Pasai, tepatnya dari tahun 1287 hingga 1326 masehi.
9. Makam Teungku Sidi Abdullah Tahul Nillah
Beliau merupakan salah satu pejabat di Kesultanan Samudra Pasai. Ia adalah cicit dari khalifah Al Muntasir. Ia pernah menjabat sebagai menteri keuangan di kesultanan Samudra Pasai. Lokasi makam ini berada di Gamping Kuta Krueng. Makam ini memiliki hiasan kaligrafi, sementara batu nisannya terbuat dari marmer.
10. Makam Ratu Al Aqla (Nur Ilah)
Beliau merupakan puteri dari Sultan Muhammad Malikul Zhair. Lokasi makam ini berada di Gampong Meunje Tujoh. Sama seperti makam sebelumnya, batu nisan pada makam ini memiliki hiasan kaligrafi bahasa Arab dan Kawi.
11. Koin Emas Kerajaan Samudra Pasai
Sumber sejarah kerajaan Samudra Pasai terakhir adalah uang koin emas dan perak. Di dalam uang tersebut tertera nama-nama raja/sultan Samudra Pasai.
Baca Juga :
Itulah 11 Sumber Sejarah Kerajaan Samudra Pasai yang dapat kami sampaikan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kalian. Baca juga informasi menarik lainnya mengenai sumber sejarah kerajaan Islam maupun Hindu Budha lainnya.