Memahami pengertian zaman glasial dan interglasial beserta ciri-cirinya secara lengkap dan detail. Apa itu zaman glasial? apa yang dimaksud dengan zaman interglasial? dan sebutkan perbedaannya? Ketiga pertanyaan tersebut dapat dengan mudah kalian jawab setelah membaca dan memahami materi yang akan kami sajikan dibawah ini. Selain definisi dan perbedaan, ciri-ciri zaman glasial dan interglasial juga akan kami analisis secara jelas agar mudah dipahami.
Sejak bumi ini terbentuk, kondisi lingkungan di bumi telah mengalami pergantian hingga berubah menjadi keadaan lingkungan seperti yang tampak saat ini. Pada zaman kuarter yang terdiri atas kala plestosen dan holosen berlangsung beberapa kali perubahan iklim. Sejak mulai awal hadirnya manusia plestosen di muka bumi ini senantiasa diikuti oleh peristiwa alam yang tentu saja memiliki pengaruh terhadap ekologi manusia prasejarah yang menempati pada masa tersebut.
Baca Juga : Jenis-Jenis Manusia Purba di Indonesia
Pengertian Zaman Glasial
Secara umum, pengertian zaman glasial adalah waktu di mana suhu menurun dalam periode waktu yang lama dalam iklim bumi, mengakibatkan peningkatan luas es di kawasan kutub dan gletser gunung. Sisa lautan yang ada tidak tertutupi es tetapi memiliki suhu tertinggi rata-rata kurang lebih 40 C. Kemudian secara geologis, zaman es seringkali digunakan untuk merujuk pada waktu lapisan es di belahan bumi utara dan selatan. Dengan definisi ini kita masih juga dalam masa-masa zaman es.
Menurut beberapa ahli, masa ini terjadi berulang-kali dengan diselingi masa-masa yang lebih hangat yang dimaksud periode interglasial. Pada zaman es atau zaman glasial air laut membeku sehingga menyebabkan permukaan air laut turun hingga mencapai 100 meter. Selain itu, garis pantai juga menjorok ke laut dan kemungkinan banyak sekali pulau yang menyatu pada zaman glasial.
Puncak zaman glasial ditandai ditandai dengan menurutnya permukaan laut hingga mencapai kurang lebih -145 meter. Periode ini berakhir pada 14.000 tahun lalu, dan diikuti dengan mulai naiknya air laut. Berakhirnya zaman glasial kurang lebih terjadi pada 20.000 tahun silam, yang kemudian mengakibatkan berakhirnya musim dingin dan berakhir pula zaman es. Iklim selanjutnya menjadi panas, mengakibatkan semua daratan yang sebelumnya terbentuk karena turunnya muka air laut, lalu tertutup kembali, termasuk juga paparan Sunda dan Sahul.
Ciri-Ciri Zaman Glasial
- Menurunnya suhu bumi dalam kurun waktu yang lama.
- Meningkatnya luas es di kutub-kutub dan glester di pegunungan
- Berakhir pada 20 ribu tahun yang lalu.
- Munculnya pulau-pulau baru di Nusantara.
- Garis pantai semakin menjorok ke laut.
Baca Juga :
Pengertian Zaman Interglasial
Pengertian zaman Interglasial adalah masa diantara dua zaman es. Pada periode ini temperatur suhu udara naik hingga menyebabkan lapisan es di kutub dan di gunung mencair. Hal ini mengakibatkan permukaan air laut naik dan terjadinya banjir besar di banyak tempat. Hal ini membuat banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat. Zaman Interglasial disebut juga kala Holosen, yakni kala dalam skala waktu geologi yang terjadi pada kurang lebih 10.000 tahun yang lalu.
Zaman interglasial atau holosen merupakan periode paling muda dari usia bumi. Di mana lempengan-lempengan bumi tak lagi mengalami gerakan secara besar-besaran. Hal ini kemudian memungkinkan pengkajian/penelitian mengenai keadaan bumi di waktu lampau dapat dilakukan lebih akurat daripada masa-masa sebelumnya.
Periode Holosen merupakan kala ke empat dan paling akhir dari periode Neogen. Selain disebut dengan zaman interglasial, periode ini kadang disebut sebagai "Kala Alluvium". Pada masa ini sebagian besar es di kutub telah mulai mencair sehingga permukaan air laut naik kembali.
Dataran rendah di daerah paparan sunda dan paparan sahul kemudian tergenang air yang kemudian menjadi laut transgresi. Dengan begitu muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap dan mulai bermunculan manusia cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia saat ini.
Dataran rendah di daerah paparan sunda dan paparan sahul kemudian tergenang air yang kemudian menjadi laut transgresi. Dengan begitu muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap dan mulai bermunculan manusia cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia saat ini.
Ciri-Ciri Zaman Interglasial
- Berlangsung setelah zaman glasial.
- Suhu bumi mengalami peningkatan.
- Lapisan es di kutub-kutub dan glester gunung mencair.
- Permukaan air laut meningkat.
- Tenggelamnya pulau-pulau termasuk, paparan Sunda dan Sahul.
- Terjadi banjir di banyak wilayah.
- Manusia purba lenyap, muncul manusia cerdas (Homo Sapiens).
- Lempeng bumi tidak lagi mengalami pergeseran.
Baca Juga :
Itulah pembahasan tentang Pengertian Zaman Glasial dan Interglasial beserta Ciri-Cirinya. Semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua dan jangan lupa baca artikel menarik serta informatif lainnya terkait dengan zaman-zaman yang pernah berlangsung di bumi.