Jelaskan apa yang dimaksud dengan teori sudra? Salah satu hipotesis tentang siapa dan bagaimana proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia adalah teori sudra. Siapa tokoh pendukung, apa bunyi argumentasinya, dan apa saja kelemahan serta kelebihannya? Beberapa pertanyaan seputar teori sudra tersebut akan kami bahas secara lengkap pada kesempatan kali ini.
Selain teori sudra, ada beberapa teori masuknya Hindu Budha di Indonesia. Teori yang dimaksud meliputi teori waisya, teori kesatria, teori brahmana, teori arus balik atau bisa disebut juga teori nasional. Masing-masing teori memiliki argumen tersendiri, didukung oleh tokoh dan mempunyai kelemahan dan kelebihan.
Teori waisya menyatakan bahwa agama Hindu Budha dibawa oleh para golongan pedagang. Sementara teori ksatria memiliki pendapat lain, yakni golongan yang membawa agama dan kebudayaan tersebut adalah para bangsawan, raja-raja dan prajurit India.
Kemudian teori brahmana, pendapat lain dikemukakan oleh tokoh bernama J.C van Leur. Ia menyatakan bahwa masuknya agama Hindu Budha di Indonesia merupakan berkat peran para brahmana yang berasal dari India. Para brahmana di undang oleh para raja-raja di Nusantara.
Berbeda dengan ketiga teori yang sudah disebutkan diatas, teori arus balik menyatakan bahwa masuknya agama Hindu dilakukan oleh orang-orang asli nusantara yang kemudian menuntut ilmu keagamaan di India. Setelah selesai, mereka selanjutnya kembali dan menyebarkannya di daerah asal.
Lalu bagaimana bunyi atau isi dari teori Sudra? berikut ini penjelasannya.
Teori Sudra Masuknya Hindu Budha di Indonesia
Teori sudra menyatakan bahwa agama Hindu dibawa masuk ke Nusantara oleh golongan sudra atau para budak. Seperti yang kita ketahui, sudra merupakan kasta paling rendah dalam agama Hindu.
Alasan mengapa golongan sudra yang menyebarkan agama Hindu ke Indonesia adalah mereka ingin merubah nasib. Mereka menginginkan kehidupan yang lebih layak dan lebih baik. Oleh sebab itu, golongan sudra memilih meninggalkan India dan pergi ke daerah lain.
Jika di India mereka dijadikan sebagai budak, setelah sesampai di Indonesia mereka mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih di hargai oleh masyarakat karena tidak ada sistem kasta yang mengikat mereka.
Baca: Saluran Penyebaran Islam di Indonesia
Baca: Saluran Penyebaran Islam di Indonesia
Tokoh Pencetus Teori Sudra
Lalu siapa tokoh pencetus teori sudra? Teori ini dikemukakan oleh Godfried Horiowald Von Faber. Ia merupakan pria keturunan Jerman-Belanda yang lahir di kota Surabaya pada tanggal 1 Desember tahun 1899.
Von Veber merupakan salah satu tokoh pecinta budaya, sehingga pada tahun 1933 ia mendirikan perkumpulan sejarah kota. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi direktur Museum Oost Java yang di bangun oleh pemerintah provinsi Jawa Timur.
Kelemahan Teori Sudra
Teori sudra memiliki banyak sekali kelemahan, sehingga argumentasi ini menuai banyak bantahan. Beberapa kelemahan teori sudra antara lain :
- Tujuan mereka meninggalkan India bukanlah untuk menyebarkan agama, melainkan untuk memperoleh kehidupan dan kedudukan yang lebih layak.
- Golongan sudra tidak mengetahui seluk beluk ajaran agama Hindu apalagi menguasai bahasa Sanskerta yang digunakan di dalam kitab suci agama Hindu yakni Weda.
- Kelemahan ketiga yaitu dalam sistem kasta agama Hindu, kaum sudra adalah yang paling rendah, sehingga tidak mungkin mereka menyebarkan agama Hindu yang hanya dikuasai oleh golongan Brahmana.
Kelebihan Teori Sudra
Kelebihan teori sudra dilihat dari sudut pandang mengenai kepergian mereka dari India untuk memperoleh kehidupan yang layak. Hal ini karena kasta sudra merupakan golongan tersisih, sehingga kepergian merupakan hal yang nyata.
Jika kita analisis, kaum sudra bisa saja pergi dengan mengikuti para kaum kesatria yang kalah dalam peperangan di India dan memilih meninggalkan wilayah India untuk membentuk kerajaan baru. Tersisihnya golongan sudra dalam kasta di agama Hindu merupakan dasar teori sudra yang dikemukakan oleh Von Faber.
Baca Juga :
Demikian pembahasan singkat mengenai Teori Sudra : Tokoh Pencetus, Kelemahan dan Kelebihannya yang merupakan salah satu teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu Budha di Indonesia. Semoga berguna dan bermanfaat, terimakasih.