Proses Awal Penyebaran Agama Islam di Indonesia - Ada sejumlah sumber sejarah tentang masuknya agama Islam ke Indonesia, yaitu sumber dari dalam negeri (internal) dan sumber luar negeri (eksternal). Adapun sumber dari dalam negeri tentang masuknya Islam di Indonesia yaitu :
- Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim (1419) di Gresik.
- Makam Sultan Malik Al Saleh (1297) di Sumatera.
- Dan sumber paling tua, yakni batu nisan Fatimah binti Maimum (1028) yang bertuliskan Arab di Leran (Gresik), Jawa Timur.
Adapun sumber eksternal atau dari luar negeri meliputi :
- Berita China : dikatakan oleh Ma Huan (sekertaris Laksamana Cheng Ho) bahwa pada tahun 1400 telah ada pedagang-pedagang Islam yang tinggal di pantai utara Jawa.
- Berita India : selain berdagang, para pedagang Gujarat dari India juga menyebarkan agama Islam di pesisir pantai.
- Berita Eropa : pada tahun 1292 ketika kembali ke Eropa dari China melalui jalan laut, Marco Poli (Italia) menjadi orang Eropa pertama yang datang ke Indonesia. Ia singgah di Perlak (Perueula) dan mengatakan penduduknya telah memeluk agama Islam dan telah terdapat kerajaan Islam.
- Berita Arab : pada abad ke-7, telah banyak pedagang Arab yang mengadakan hubungan dengan masyarakat Kerajaan Zabag/Sriwijaya.
Itulah beberapa sumber mengenai masuknya agama Islam di Indonesia (Nusantara saat itu). Lalu, bagaimana proses Islamisasi atau penyebaran agama Islam saat itu? Berikut ini penjelasannya.
Penyebaran Agama Islam di Indonesia
Proses awal penyebaran agama Islam di Indonesia dilakukan dengan 5 bentuk cara, yaitu melalui perdagangan, perkawinan, pendidikan, dakwah dan tasawuf. Berikut ini pembahasan masih-masing bentuk penyebaran tersebut.
1. Penyebaran Agama Islam Melalui Perdagangan
Para pedagang Arab, Persia, dan Gujarat selain berdagang, mereka menyebarkan agama Islam. Mereka juga mendirikan perkampungan sendiri (perkampungan pedagang muslim) yang disebut pekajon.
2. Penyebaran Agama Islam Melalui Perkawinan
Puteri bangsawan yang belum memeluk agama Islam menikah dengan pedagang muslim secara Islam dengan mengucap kalimat syahadat. Perkawinan merupakan saluran Islamisasi yang paling mudah. Dari perkawinan itu pula akan membentuk ikatan kekerabatan antara pihak keluarga laki-laki dan perempuan.
Baca : Teori Masuknya Islam ke Indonesia dan Analisisnya
Baca : Teori Masuknya Islam ke Indonesia dan Analisisnya
3. Penyebaran Agama Islam Melalui Pendidikan
Guru agama, kyai, atau ulama menyelenggarakan pendidikan dalam pesantren atau pondok. Pesantren atau pondok ini penting dalam membina calon guru-guru agama, kyai atau ulama. Pondok pesantren ada masa pertumbuhan Islam di Jawa diantaranya Pondok Pesantren Ampel Denta di Surabaya dan Pondok Pesantren Giri.
4. Penyebaran Agama Islam Melalui Dakwah
Proses penyebaran agama Islam juga dilakukan dengan cara dakwah. Siapa tokoh yang melakukan dakwah? Yaitu Wali Songo. Kesembilan wali songo tersebut adalah :
- Sunan Ampel (R. Rahmat) di Surabaya, Jawa Timur.
- Sunan Bonang (R. Makdun Ibrahim) di Tuban, Jawa Timur.
- Sunan Drajat (R. Syarifuddin atau R. Qosim) di Lamongan, Jawa Timur.
- Sunan Giri (R. Paku) di Gresik, Jawa Timur.
- Syeh Maulana Malik Ibrahim, di Gresik, Jawa Timur.
- Sunan Kalijaga (R. Said) di Kadilangu, Semarang, Jawa Tengah.
- Sunan Kudus (R. Jafar Shodiq) di Kudus, Jawa Tengah.
- Sunan Muria (R. Umar Said) di Muria, Jawa Tengah.
- Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) di Cirebon, Jawa Barat.
5. Penyebaran Agama Islam Melalui Tasawuf
Selain dakwah, proses penyebaran agama Islam di Indonesia juga dilakukan dengan cara tasawuf. Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur mistik atau unsur-unsur magis. Ajaran tasawuf masuk ke Indonesia pada abad ke 13. Di Aceh muncul ahli tasawuf yang terkenal seperti Hamzah Fansuri, Syamsuddin as Samatrani, dan Nuruddin ar Raniri. Di antara Wali Songo juga ada yang mengajarkan tasawuf, yaitu Sunan Bonang, Sunan Kudus dan Syeh Siti Jenar.
Agama Islam mudah diterima dan dapat berkembang pesat di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
- Penyebaran agama Islam dilakukan dengan jalan damai.
- Agama Islam tidak mengenal perbedaan sosial.
- Agama Islam yang masuk disesuaikan dengan adat dan tradisi bangsa Indonesia.
- Syarat-syarat masuk Islam sangat mudah, yakni cukup mengucap kalimat syahadat.
Kerajaan Perlak merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Kerajaan ini terletak di Aceh Timur dengan pusatnya di dekat muara S. Peureula. Raja Perlak yang pertama adalah Sultan Alauddin Syaid Maulana Abdul Aziz Syah atau Sultan Alaudin Syah (1161-1186), seorang penganut agama Islam aliran Syi'ah.
Pelabuhan Perlak dicatat dalam sejarah karena mendapat kunjungan Marco Polo yang menceritakan bahwa penduduk di ibukota kerajaan telah menganut agama Islam. Sedangkan penduduk di luar kota masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme.
Baca Selengkapnya : Sejarah Kerajaan Perlak Lengkap