Apakah yang dimaksud dengan pengertian dolmen? istilah ini tidak asing buat kita, sebab seringkali dibicarakan saat pelajaran sejarah di sekolahan. Pada umumnya, pengertian dolmen adalah meja batu tempat menempatkan sesaji yang dipersembahkan kepada roh nenek moyang. Dibawah dolmen kebanyakan seringkali diketemukan kubur batu. Dolmen ditemukan di Asia, Afrika dan Eropa, khususnya di sepanjang pesisir pantai. Mereka berasal dari periode Megalithikum awal, kurang lebih 10.000 tahun sebelum Masehi.
Contoh Gambar Dolmen |
Pengertian Dolmen dan Fungsinya
Dolmen merupakan sebuah meja yang terbuat dari batu, memiliki fungsi sebagai tempat menempatkan saji-sajian untuk pemujaan. Sesekali dibawah dolmen difungsikan untuk menempatkan mayat, agar mayat itu tidak bisa dimakan oleh binatang buas karena itu kaki mejanya diperbanyak sampai mayat tertutup rapat oleh batu. Perihal ini menunjukan jika orang pada waktu itu mempercayai akan ada satu hubungan antara yang sudah wafat dengan yang masih hidup, mereka yakin jika seandainya terjadi interaksi yang baik akan membuahkan keselarasan serta keharmonisan bagi kedua pihak.
Dari keterangan di atas jadi bisa diambil kesimpulan jika definisi pengertian Dolmen adalah tempat pemujaan, contohnya diketemukan di Telagamukmin, Sumberjaya, Lampung Barat. Dolmen yang mempunyai panjang 325 cm, lebar 145 cm, tinggi 115 cm ini disangga oleh sejumlah batu besar dan kecil. Hasil penggalian tidak menunjukkan adanya sisa-sisa penguburan.
Baca: Pengertian Prasasti dan Fungsinya
Baca: Pengertian Prasasti dan Fungsinya
Beberapa dolmen umumnya banyak ditemukan di Jawa Timur dan Sumatera Selatan. Dolmen merupakan hasil kebudayaan megalitikum, di mana pada jaman megalit bangunannya selalu berdasar pada keyakinan akan ada hubungan antara yang hidup serta yang mati terhadap kesejahteraan orang dan kesuburan tanaman. Dolmen ini adalah satu wadah atau peralatan yang digunakan untuk menghadirkan upacara pemujaan terhadap roh nenek moyang.
Menurut penilaian Hoop, dolmen-dolmen yang terbaik terdapat di Batucawang. Papan batunya yang mempunyai ukuran 3 x 3 meter dengan tebal 7 cm, terdapat diatas empat buah batu penyokong. Satu diantaranya dolmen yang digali di Tegurwangi diduga berisi tulang-tulang manusia. Namun beberapa benda lainnya yang dianggap sebagai bekal kubur tidak ditemukan. Tidak hanya dolmen, di daerah ini banyak ditemukan patung-patung batu, yang dikira adalah patung nenek moyang.
Pada dolmen-dolmen itu terdapat juga dolmen yang papan batunya disokong oleh enam batu tegak. Kebiasaan setempat menyebutkan jika tempat ini adalah pusat kegiatan upacara pemujaan nenek moyang dan tempat tempat untuk penguburan. Di daerah ini ditemukan juga dolmen dan menhir.
Baca: Peninggalan Sejarah Candrasa
Baca: Peninggalan Sejarah Candrasa
Penemuan dolmen-dolmen yang lain terdapat di Pamatang dan pulau Panggung, serta di ke dua tempat pula ditemukan patung batu. Daerah temuan lainnya adalah Nanding, Tanjungara, Pajarbulan (di sini dolmen ditemukan bersama dengan lesung batu), Gunungmegang, Tanjungsakti, Pagerdewa, Lampung Barat dan Sumbawa. Dolmen diprediksikan mulai dikenal dalam penduduk Indonesia pada masa bercocok tanam.
Tradisi megalitik di pulau Sumba adalah perihal yang menarik. Bukan sekedar bentuk-bentuknya begitu besar yang memiliki berat berton-ton namun kekhasan ini terlihat sekali pada implementasi pendiriannya ataupun pada upacara-upacara yang dilakukan dalam pendirian bangunan tersebut .
Dalam upaya penelusuran batu, dalam pengangkutan batu ataupun dalam upacara memasukkan mayat dalam dolmen semua itu adalah kegiatan yang menjadi satu serangkaian yang tidak bisa dipisahkan. Peristiwa-peristiwa itu mengandung nilai historis arkeologis yang sangat tinggi.
Masyarakat periode bercocok tanam mempunyai keunikan yang sesuai perkembangan penemuan-penemuan barunya. Nilai-nilai hidup bertambah berkembang dan manusia pada waktu itu tak lagi menggantungkan hidupnya pada alam, namun telah menguasai alam lingkungan sekelilingnya dan aktif membuat perubahan-perubahan.
Sebagai penduduk petani, masyarakat telah dapat menghasilkan makanan sehari-hari. Satu diantaranya sisi yang menonjol dalam masyarakat yaitu sikap terhadap kehidupan yang telah mati. Keyakinan jika roh seorang tidak lenyap saat orang meninggal, benar-benar mempengaruhi kehidupan manusia. Roh dipandang memiliki kehidupan di alamnya sendiri setelah orang meninggal.
Dolmen-dolmen yang masih tetap bisa dilihat sampai saat ini mempunyai bentuk-bentuk besar hingga terkadang susah diasumsikan bagaimana batu besar dengan berat berton-ton itu dapat diangkut. Pengangkutan batu hingga setinggi dua meter lebih semestinya mempunyai teknik sendiri dalam pengangkutannya. Besar tiang-tiang penyangga kebanyakan disesuaikan dengan besar batu datarnya. Semakin besar batu datar maka kian besar pula tiang penyangganya.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian dolmen adalah sebuah meja batu, memiliki fungsi sebagai tempat sesaji yang dipersembahkan kepada arwah/roh nenek moyang.
Baca Juga :
Sumber Referensi : Wikipedia