Memahami apa itu pengertian dataran tinggi beserta ciri-ciri dan contoh sumber daya alamnya yang dapat dimanfaatkan sebagai mata pencaharian bagi penduduk setempat. Kondisi geografis di setiap daerah atau wilayah tentu berbeda-beda. Perbedaan tersebut disebabkan karena karena proses pembentukannya tidak lah sama, baik dari hasil erosi atau pun sedimentasinya. Ciri-ciri dataran tinggi tentu saja berbeda dengan karakteristik dataran rendah maupun pantai.
Namun perbedaan dataran tinggi dan dataran rendah dapat kita ketahui dengan mudah, yaitu dengan melihat kondisi geografi yang ada dan dengan mengukur tinggi wilayah tersebut. Salah satu contoh dataran tinggi di Indonesia misalnya seperti dataran tinggi Dieng di Provinsi Jawa Tengah. Selain ciri-ciri, sumber daya alam di dataran tinggi juga berbeda dengan di dataran rendah atau pun di daerah pantai.
Lalu apa yang menjadi dasar atau patokan sebuah wilayah atau daerah dikatakan sebagai dataran tinggi? Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan kita bahas definisi pengertian dataran tinggi, ciri-ciri dataran tinggi, contoh dataran tinggi dan sumber daya alam di dataran tinggi secara lengkap. Simak selengkapnya.
Pengertian Dataran Tinggi
Secara umum, pengertian dataran tinggi adalah wilayah dataran yang letaknya berada pada ketinggian diatas 700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Daerah dataran tinggi bisa disebut juga dengan istilah plato dan platau. Bagaimana proses pembentukan dataran tinggi? Daerah dataran tinggi terbentuk karena hasil dari erosi dan sedimentasi.
Erosi merupakan peristiwa pengikisan padatan berupa tanah atau batuan sebagai akibat dari pengaruh air, angin, hujan maupun aktivitas manusia Sementara sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang diangkut oleh air, angin, gltser dan es di suatu cekungan.
Erosi merupakan peristiwa pengikisan padatan berupa tanah atau batuan sebagai akibat dari pengaruh air, angin, hujan maupun aktivitas manusia Sementara sedimentasi adalah suatu proses pengendapan material yang diangkut oleh air, angin, gltser dan es di suatu cekungan.
Selain terbentuk dari hasil erosi dan sendimentasi, dataran tinggi juga dapat terbentuk dari bekas kaldera setelah letusan vulkanik gunung api. Contoh dataran tinggi yang masuk ke dalam jenis ini yaitu dataran tinggi Dieng, di Jawa Tengah.
Baca Juga :
Baca Juga :
Ciri-ciri Dataran Tinggi
Dataran tinggi tentu memiliki ciri-ciri yang dapat dengan mudah kita ketahui, seperti contohnya lebih dingin dibandingkan dengan dataran rendah. Adapun berikut ini ciri-ciri dataran tinggi, meliputi :
1. Berada Atas Ketinggian 700 mdpl
Sebuah wilayah atau daerah dapat dikatakan dataran tinggi apabila memiliki ketinggian lebih dari 700 meter diatas permukaan laut. Ini merupakan syarat mutlak untuk wilayah yang dapat dikatakan sebagai dataran tinggi. Apabila kurang dari 700 meter, artinya masih masuk ke dalam kategori dataran rendah.
2. Kondisi Iklim dan Cuaca Sejuk
Ciri-ciri dataran tinggi yang paling umum adalah memiliki iklim yang sejuk. Semakin tinggi sebuah daerah tentu suhu udaranya juga semakin rendah. Iklim yang sejuk dan lebih dingin merupakan salah satu sebab kenapa banyak wisatawan lebih memilih berlibur di dataran tinggi, contohnya seperti di daerah Puncak, Bogor.
3. Udara Terasa Kering dan Lembab
Ciri-ciri dataran tinggi ketiga yaitu udara terasa lebih kering, terutama pada saat siang hari.
4. Daerah penghasil sayur-sayuran.
5. Tanah lebih subur.
6. Mudah terkena erosi.
7. Memiliki suhu amplitudo besar.
Contoh Dataran Tinggi
1. Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
Contoh dataran tinggi pertama adalah Dieng yang terletak di Jawa Tengah, tepatnya di sebelah barat Gunung Sindoro dan Sumbing. Dataran tinggi Dieng masuk dalam wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara.
Dataran tinggi Dieng memiliki rata-rata ketinggian mencapai sekitar 2.000 mdpl, sementara suhu udaranya antara 12 hingga 20 derajat celsius di siang hari dan 6 hingga 10 derajat celsius di malam hari. Bahkan pada musim kemarau suhu udara di Dieng bisa mencapai 0 derajat celsius dan memunculkan embun es.
2. Dataran Tinggi Puncak, Bogor
Contoh dataran tinggi kedua yaitu berada di Puncak, lokasinya berada di Kabupaten Bogor dan Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Puncak terkenal sebagai daerah tujuan wisata oleh masyarakat dan wajib dikunjungi saat liburan, terutama warga Jawa Barat dan Jakarta.
Wilayah dataran tinggi Puncak terletak di kaki dan lereng Pegunungan Gede Pangrango. Wilayahnya masuk dalam Taman Nasional Gede Pangrango. Rata-rata ketinggian dataran puncak yaitu sekitar 700 hingga 1.800 mdpl, sedangkan rata-rata suhu udaranya mencapai sekitar 14 hingga 17 derajat celsius.
3. Dataran Tinggi Barui, Sulawesi Tengah
4. Dataran Tinggi Charles Louis, Papua
Baca Juga :
Baca Juga :
Sumber Daya Alam Dataran Tinggi
1. Pertanian
Ditunjang dengan iklim yang cukup dingin dan tanah yang subur, daerah dataran tinggi sangat cocok untuk kegiatan pertanian sayur-sayuran. Hasil pertanian dataran tinggi contohnya seperti bawang putih, bawah merah, sawi, brokoli, wortel, kol, lada, dan tomat. Hasil pertanian tersebut merupakan sumber daya alam dataran tinggi unggulan yang dapat dijumpai di Indonesia.
2. Perkebunan
Selain pertanian, dataran tinggi juga cocok digunakan sebagai sumber penghasil perkebunan. Contohnya seperti kebun teh, kopi, tembakau atau pun kebun buah-buahan yang cocok dengan dataran tinggi seperti apel.
Beberapa daerah penghasil pertanian dan perkebunan dataran tinggi misalnya seperti :
- Wonosobo, Jawa Tengah
- Temanggung, Jawa Tengah
- Bojonegoro, Jawa Timur
- Bogor, Jawa Barat
- Deli Serdang, Sumatera Utara
- Bukit Barisan, Bengkulu
- Pegunungan Verbeek, Sulawesi Selatan
Demikian pembahasan mengenai Pengertian Dataran Tinggi Beserta Ciri-Ciri dan Contoh Sumber Daya Alamnya. Semoga ulasan diatas dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca semua. Baca juga artikel terkait dengan dataran tinggi atau pun dataran rendah dan daerah pantai. Sekian, terimakasih.