Contoh Berfikir Kronologi (Diakronik) - Seperti yang sudah dijelaskan pada postingan sebelumnya mengenai Konsep Berfikir Kronologi, (Diakronik), Ruang dan Waktu dalam mempelajari sejarah. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pengertian konsep atau cara berfikir kronologi diakronik adalah menceritakan peristiwa sejarah di suatu tempat secara rinci berdasarkan ruang dan waktu yang terbatas.
Pada artikel kali ini, penulis akan menyebutkan beberapa contoh konsep berfikir kronologis (diakronik) secara singkat dan jelas. Berikut ini 3 contoh berfikir kronologis yang akan dijelaskan pada artikel ini meliputi peristiwa : Pertempuran Medan Area, Pertempuran Surabaya, Pertempuran Ambarawa, Peristiwa Bandung Lautan Api, dan Sejarah Agresi Militer Belanda 1. Berikut ini penjelasan kelima contoh berfikir kronologis dari peristiwa tersebut.
Contoh Berfikir Kronologis Diakrnoik
Contoh pertama berfikir kronologis diakronik dalam mempelajari sejarah yaitu mengenai peristiwa pertempuran Medan Area, berikut ini penjelasan kronologis pertempuran tersebut :
- Pasukan NICA dan pasukan Sekutu mendarat di kota Medan pada tanggal 9 Oktober 1945.
- Pasukan tersebut dipimpin oleh T.E.D Kelly, dengan tujuan untuk mengambil alih pemerintaha.
- Kemudian pada tanggal 13 Oktober terjadi insiden penginjakan lencana merah-putih di hotel tempat pasukan tersebut menginap.
- Selanjutnya, pihak sekutu memasang papan dengan tulisan "Fixed Bondaries Medan Area" di sudut-sudut kota medan.
- Akiba pemasangan tersebut, kemudian terjadi bentrokan atau pertempuran besar-besaran antara pemuda dan tentara Sekutu pada tanggal 10 Desember..
- Pada tahun 1946 tepatnya bulan April, pasukan sekutu telah menguasai kota Medan.
- Perlawanan pemuda terhadap sekutu kembali terjadi pada tanggal 10 Agustus 1946.
Baca Juga : Sejarah Pertempuran Medan Area Lengkap
Contoh berfikir kronologis diakronik kedua yaitu mengenai peristiwa pertempuran Surabaya yang berlangsung pada tanggal 27 Oktober sampai 20 November 1945. Berikut ini kronologi pertempuran tersebut berdasarkan cara berfikir kronologi.
- Pasukan NICA mendarat di kota Surabaya dengan memboncengi Inggris pada tanggal 25 Oktober 1945.
- Kemudian terjadi insiden perobekan bendera Belanda bagian birunya, sehingga menjadi merah putih.
- Insiden perobekan terjadi dua hari setelah pasukan tersebut mendarat di Surabaya. Insiden tersebut kemudian membuat meletusnya pertempuran dari kedua belah pihak.
- Selanjutnya diadakan gencatan senjata pada tanggal 29 Oktober 1945 antara kedua belah pihak.
- Sehari setelah gencatan senjata, ternyata Jendral Mallaby terbunuh dalam sebuah serangan.
- Kemudian pada 10 November 1945 pihak Sekutu mengeluarkan perintah agar pasukan Indonesia menyerahkan senjata.
- Pada tanggal tersebut juga pasukan Inggris melancarkan serangan terhadap pos-pos perkumpulan pasukan yang ada di Surabaya.
Baca Juga : Sejarah Pertempuran 10 November Surabaya Lengkap
Kemudian contoh berfikir kronologis diakronik yang ketiga yaitu mengenai sejarah pertempuran Ambarawa yang berlangsung dari tanggal 20 Oktober sampai tanggal 15 Desember 1945. Berikut ini kronologi peristiwa tersebut berdasarkan konsep berfikir kronologis diakronik.
- Pada tanggal 20 Oktober pasukan sekutu mendarat di kota Semarang dengan memboncengi pasukan NICA.
- Kemudian terjadi insiden saling tembak-menembak antara pasukan sekutu dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
- Pada tanggal 11 Desember 1945 Kolonel Sudirman mengadakan rapat dengan para pemimpin di masing-masing sektor untuk membahas strategi dalam pertempuran tersebut.
- Kemudian pada pagi hari tanggal 12 Desember 1945 pasukan pejuang kemerdekaan mulai melancarkan serangan di Ambarawa.
- Pasukan pejuang kemerdekaan kemudian dapat merebut kembali Ambarawa dari pihak Sekutu pada 15 Desember 1945, pertempuran pun berakhir.
Baca Juga : Sejarah Pertempuran Ambarawa Lengkap
Demikian pembahasan mengenai Contoh Konsep Berfikir Kronologis Diakronik dalam Sejarah, meliputi contoh kronologi peristiwa penting setelah kemerdekaan Indonesia. Semoga bermanfaat, terimakasih.