Kumpulan Materi Sejarah, Wisata dan Artikel Menarik Lainnya

Sejarah Kerajaan Daha: Latar Belakang, Silsilah Raja dan Peninggalannya

Sejarah Kerajaan Daha atau Negara Daha merupakan kerajaan bercorak Hindu yang pernah ada di Nusantara, tepatnya di Kalsel. Kerajaan Daha merupakan pendahulu dari kesultanan Banjar dan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Negara Dipa. Pusat kerajaan berada di Muara Huluk, sedangkan pusat perdagangan atau perekonomian Kerajaan Daha berada di Muara Rampiau. Pada perkembangan selanjutnya, pusat perekonomian akhirnya dipindahkan di Bandar Muara Bahan.

Perkembangan selanjutnya mengenai Kerajaan Daha kemudian menjadi sebuah kerajaan Islam pada masa kesultanan Banjar. Kerajaan Daha berkembang pesat dan berhasil mempunyai bandar dagang dan pelabuhan. Pelabuhan dan bandar dagang tersebut letaknya di Muara Bahan dan berjarak 165 km di sebelah utara Kota Banjarmasin, ibukota provinsi Kalimantan Selatan.
Kerajaan Daha
Sejarah Kerajaan Daha dan Peninggalannya

Latar Belakang Berdirinya Kerjaan Daha

Asal usul Kerajaan Daha sebenarnya adalah kelanjutan dari kekuasaan Kerajaan Dipa yang dahulunya berkuasa di wilayah Kuripan (Kota Amuntai). Pusat pemerintahan Kerajaan Dipa terpaksa harus dilakukan karena bertujuan untuk menghindar dari bencana. Bencana ini terjadi karena anggapan kota ini sudah tidak atau hilang tuahnya. Pemindahan pusat pemerintahan Kerajaan Daha kemudian dilakukan, kemudian berpindah di hilir sungai Negara. Pemindahan ini mengakibatkan nama kerajaan berganti setelah 3 kali pergantian ibukotanya, kerajaan ini pun berganti nama menjadi Kerajaan Daha atau Kerajaan Negara Daha.

Wilayah Kekuasaan Kerajaan Daha, yaitu meliputi wilayah negara, wilayah ini sering disebut sebagai daerah inti atau sebagai pusat pemerintahan dan juga pusat ibu kota kerajaan. Wilayah kekuasaan Kerajaan Daha merupakan bekas wilayah sebelumnya merupakan menjadi daerah kekuasaan Dipa dan juga taklukannya. Wilayah taklukan meliputi Batang Pitap, Batang Lawai, Batang Emas, Batang Alai, Sukadana, Sambas, Batang Amandit, Tabalong, Kotawaringin, Pasir, Kutai, Krasikan dan Berau.

Baca Juga :

Raja-raja Kerajaan Negara Daha

  1. Maha raja Sari Kaburangan dari tahun 1448 sampai 14486
  2. Maha raja Sukarama dari tahun 1486 sampai 1525
  3. Maha raja Pangeran Aria Mangkubumi
  4. Maha raja Pangeran Tumenggung dari 1525 sampai 1526.

Peninggalan Kerajaan Daha

Kerajaan Daha memiliki peninggalan sejarah berupa benda pusaka dan barang-barang yang merupakan bekas peninggalan Kerajaan Majapahit. Peninggalan tersebut terdiri dari ; gamelan bernama larasati, mahkota raja, gong, canang dengan nama Macan Patuk, tombak dengan nama putos, serta keris dengan nama masa girang dan jokopitoron, keris baru lembah, payung kerajaan, dan singgasana  emas, naga salira berbalut dari emas dan gagangnya dari berlian, prisai terbuat dari emas, prisai terbuat dari perak, 5 tombak, dan sebilah pedang.

Selain peninggalan tersebut, Kerajaan Daha juga meninggalkan beberapa peninggalan berupa peninggalan arkeologis, yaitu penemuan candi yang diberi nama candi laras, letaknya di Kec. Candi Laras Selatan, Desa Margasai.

Baca Juga :

Demikian pembahasan mengenai sejarah Kerajaan Negara Daha secara singkat dan jelas, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Kurang lebihnya mohon maaf. Sekian terima kasih.

Sumber Referensi :
  • Buku : Alfani Daaud, Islam dan Masyarakat Banjar, Jakarta: Raja Grafindo,1997
  • Wikipedia

Share ke teman kamu:
Tags :

Related : Sejarah Kerajaan Daha: Latar Belakang, Silsilah Raja dan Peninggalannya